Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Warga Jalan Padat Karya, Gang Sayur 9, Sempaja Utara, Samarinda mengeluhkan proyek perumahan PT Graha Mandiri Kaltim. Mereka menilai pembangunan ini memperparah banjir hingga nyaris setinggi satu meter setiap hujan deras.
Sultan, perwakilan Masyarakat Pemerhati Perkembangan Kalimantan Timur (MPPKT), menyebut sebelum adanya proyek tersebut banjir tidak separah sekarang.
“Air sudah masuk ke rumah, kendaraan juga rusak. Mobil warga ada yang kerugiannya sampai puluhan juta,” ungkapnya.
Ia menegaskan, warga tidak menolak pembangunan, namun meminta pengembang menepati komitmen sosial, salah satunya penyediaan folder atau kolam retensi seluas 733,5 meter sesuai kesepakatan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda.
“Kami hanya ingin perumahan ini tidak merugikan masyarakat sekitar,” tegas Sultan.
Namun, folder yang ada dinilai warga tidak mampu menampung debit air saat hujan lebat. Akibatnya, air limpasan dari kawasan perumahan justru mengalir ke permukiman.
“Kalau janji itu ditepati, kami siap berdamai tanpa tuntutan,” tambahnya.
Senada, Santi, salah satu warga terdampak, menyebut rumahnya kini sering terendam banjir, padahal sebelumnya tidak pernah.
“Kemarin air sampai masuk rumah, tinggi sekali. Dulu tidak pernah banjir, tapi sejak ada pembangunan perumahan ini, banjir jadi makin parah,” ujarnya.
Santi mengaku kaget saat banjir besar pertama kali terjadi pada Mei lalu. “Tiba-tiba air sudah sampai ke pagar rumah. Selama tinggal di sini tidak pernah banjir. Kami juga tidak pernah mendapat sosialisasi dari pihak pengembang,” jelasnya.
Ia menegaskan, warga tetap membuka diri bagi pembangunan, dengan syarat dampak terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar tidak merugikan.
“Kami berharap tidak terdampak banjir. Silakan bangun, tapi jangan sampai merugikan kami,” jelasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id