Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji meluruskan isu yang beredar di sejumlah media dan media sosial terkait rencana pembangunan Pendopo Jawa senilai Rp3 miliar. Ia menegaskan, hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim belum memiliki rencana maupun anggaran untuk proyek tersebut.
Menurut Seno, kabar itu berawal dari audiensi sekelompok seniman budaya Jawa yang menemuinya pada Kamis (2/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, para seniman menyampaikan aspirasi agar pemerintah menyediakan tempat latihan dan ruang berkumpul berbentuk joglo, dengan perkiraan biaya pembangunan sekitar Rp2–3 miliar.
“Masih sebatas permohonan saja itu. Bahkan belum ada rencana apa pun. Sampai saat ini kami belum merencanakan apa pun,” ujar Seno, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, pernyataannya kemudian disalahartikan setelah pertemuan tersebut dikonfirmasi oleh awak media. Padahal, dirinya hanya menyampaikan apa adanya bahwa permintaan itu baru sebatas usulan dari kelompok seniman.
“Setelah mereka pulang, wartawan menanyakan hasil pertemuan itu. Saya jawab sesuai fakta, mereka hanya memohon dibuatkan pendopo. Tapi saya juga sampaikan, anggaran belum memungkinkan, jadi belum menjadi prioritas,” jelas politisi Partai Gerindra itu.
Baca Juga
Seno menambahkan, aspirasi tersebut sempat diarahkan untuk dibahas dalam rencana tahun anggaran 2026. Namun, Pemprov Kaltim belum mengambil keputusan apa pun karena masih sebatas penjaringan usulan.
“Memang mereka berharap bisa dibuatkan tahun depan, tapi belum kami putuskan. Pemerintah hanya menampung dulu aspirasi itu, bukan berarti sudah direncanakan,” tegasnya.
Ia memastikan bahwa Pemprov Kaltim belum menyiapkan anggaran maupun dokumen perencanaan terkait pembangunan pendopo tersebut. Saat ini, fokus utama pemerintah daerah masih diarahkan pada sektor prioritas, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Seno juga mencontohkan langkah konkret yang saat ini tengah berjalan, yakni revitalisasi UPTD Taman Budaya Kaltim di Jalan Kemakmuran, Samarinda. Fasilitas itu diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh komunitas budaya tanpa membedakan latar etnis.
“Sebaiknya kita benahi dulu Taman Budaya supaya bisa digunakan semua etnis — Kutai, Banjar, Dayak, Jawa, dan lainnya. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tuturnya.
Lebih lanjut, Seno menyebut Pemprov Kaltim kini memprioritaskan pembangunan jalan strategis di berbagai wilayah, seperti akses menuju Mahakam Ulu, ruas Sepaku–Kutai Barat, hingga perbaikan jalan ke Berau.
“Pemerintah juga terus memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat,” ujarnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id