
Tak ingin kecolongan seperti Bontang, Lapas Samarinda gencar razia warga binaan. Petugas dua kali lipat mengetatkan pengawasan serta pemeriksaan barang titipan keluarga warga binaan.
Akurasi.id, Samarinda – Beberapa waktu lalu, warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang, berinisial DK (47) kedapatan mengendalikan sabu sebanyak 126 kilogram dari balik jeruji. Kasus ini diungkap oleh Polda Kaltara. Tak ingin ikut kecolongan, kini Lapas Samarinda gencar razia rutin di kamar para warga binaan.
Dikatakan Kepala Lapas Kelas II A Samarinda Ilham Agung Setyawan melalui Kepala Satuan Pengamanan Lapas (KPLP) Tri Haryanto, semenjak kejadian tersebut terjadi di Bontang, pihaknya dua kali lipat mengetatkan pengawasan, serta pemeriksaan barang titipan keluarga warga binaan.
“Ya biasa razia 1 bulan 4 kali, sekarang 8 kali,” ucapnya saat ditemui di ruangan, Selasa (31/8/2021).
Diakuinya, saat melakukan pemeriksaan barang titipan dari luar, pihaknya kerap mendapati barang terlarang seperti ponsel, dan senjata tajam.
“Pemeriksaan kami perketat walaupun secara manual, karena mesin X-ray kita sudah lama rusak, dan itu pun masih efektif dengan didapatkan temuan-temuan barang-barang yang dilarang masuk,” terangnya.
Hingga sampai saat ini, total barang sitaan Lapas Kelas IIA sejak setahun terakhir, 50 ponsel, dan puluhan senjata tajam seperti gunting, garpu, dan sikat gigi yang sudah dimodifikasi sebagai senjata tajam.
[irp]
“Barang-barang ini masih kita kumpulkan, nanti kalau sudah cukup banyak akan kita musnahkan,” ujarnya.
Selain itu mengenai sosok DK, Haryanto menerangkan sebelum dikirim di Lapas Bontang, DK merupakan warga binaan penghuni Lapas Kelas IIA Samarinda. Adapun pemindahan tersebut lantaran diketahui DK kerap membuat onar dan menjadi biang provokasi warga binaan lain.
“Sering buat masalah, dari itu kami pindahkan ke sana, agar kelakuannya tidak menular ke warga binaan yang lain,” jelas Kepala Lapas Kelas II A, Ilham Agung Setyawan melalui Kepala Satuan Pengamanan Lapas (KPLP) Tri Haryanto saat di temui Selasa (31/8/2021).
[irp]
“Tapi kalau dia (DK) menjadi pengendali narkoba kita tidak tahu. Dengan adanya kejadian ini kami pastikan pengetatan ekstra akan dilakukan, terutama memasukkan informan di setiap kamar napi,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Redaksi