Runtun Perkara Hilangnya Nur Azizah, Anak Berkebutuhan Khusus yang Tenggelam di Tanjung Limau

kaltim_akurasi
13 Views
Seorang remaja bernama Nur Azizah ditemukan tenggelam di perairan Tanjung Limau, Bontang. (Desain: Achmad Yani/Foto: Fajri Sunaryo/Akurasi.id)
Runtun Perkara Hilangnya Nur Azizah, Anak Berkebutuhan Khusus yang Tenggelam di Tanjung Limau
Seorang remaja bernama Nur Azizah ditemukan tenggelam di perairan Tanjung Limau, Bontang. (Desain: Achmad Yani/Foto: Fajri Sunaryo/Akurasi.id)

Runtun Perkara Hilangnya Nur Azizah, Anak Berkebutuhan Khusus yang Tenggelam di Tanjung Limau. Ibu dan adik Nur Azizah nyaris tiada tersirat firasat, jika pamitan Nur Azizah pagi tadi menjadi pamitan terakhirnya sebelum ditemukan tenggelam di Tanjung Limau.

Akurasi.id, Bontang – Jarum jam membidik angka 02.30 Wita. Ibu dan adik Nur Azizah masih tertidur lelap. Sementara ayahnya, sedang bekerja sebagai penjaga di SPBU Tanjung Limau, Bontang Utara. Biasanya akan kembali ke rumah pukul 07.00 Wita.

Angin malam masih meniti di pelataran kota. Nur Azizah mulai berganti pakaian, tubuhnya ia balut mengenakan switer merah muda. Remaja 17 tahun itu hendak keluar rumah. Mau cari angin katanya. Ibunya sempat terbangun, dan bertanya pada Nur Azizah.

“Mau ke mana nak,” tanya ibunya, yang akrab disapa Mama Ela.

“Mau keluar cari angin, di dalam rumah panas,” jawab Nur Azizah.

Ibunya itupun tak menaruh curiga. Ia lantas kembali berlabu ke alam mimpi. Menit berbilang jam, hingga fajar menyambar, sekira pukul 05.00 Wita, Nur Azizah tak kunjung kembali ke rumah. Ibunya masih merasa biasa saja. Pasalnya, anaknya itu memang suka jalan-jalan. Dan pasti akan kembali ke rumah dengan sendirinya.

Sesaat sebelum matahari meninggi, Mama Ela juga beranjak meninggalkan rumahnya, untuk mencari tambahan nafkah keluarga. Tak berselang lama, Mappiasse ayah Nur Azizah kembali dari tempat kerja. Mendengar kabar anak sulungnya hilang. Ia lantas tak berdiam diri. Masih mengenakan pakaian kerja, pria 42 tahun itu berkeliling kota mencari anaknya. Setelah berjam-jam mengelilingi kota, anaknya masih belum juga ditemukan.

“Anak saya itu memang sering keluar. Tapi biasanya dia kembali sendiri ke rumah,” kata Mappiasse.

[irp]

Korban Diketahui Memiliki Penyakit Epilepsi

Sekira pukul 13.00 Wita, Mappiasse menerima kabar bahwa ada seorang anak yang tenggelam di perairan Tanjung Limau. Perasaan pria itu mulai tak nyaman. Dia curiga orang yang tenggelam itu adalah anaknya. Dengan sigap, ia pun melaju menuju tempat kejadian tersebut.

Keyakinan Mappiasse ternyata tidak meleset. Sesampai di lokasi, dia melihat jaket warna merah muda milik anaknya. Pria itu panik bukan main. Rasa khawatir kian kuat menggantung di dadanya. Ia pun memberi kabar kepada istrinya.

“Pertama saya liat jaketnya itu. Saya sudah yakin kalau yang tenggelam itu anak saya,” ujarnya.

Mappiasse dibantu tujuh orang warga lainnya, mencoba menyelam di perairan Tanjung Limau. Setelah sekitar 10 menit pencarian, jasad Nur Azizah ditemukan tengkurap di bawah air yang tingginya sekitar 1,5 meter. “Jasadnya berhasil kami temukan sekitar pukul 13.20 Wita,” jelasnya.

[irp]

Suara tangis mengiringi pengangkatan jasad ke atas perahu. Dibantu petugas BPBD dan TNI AL, jasad Nur Azizah kemudian dibawa kembali ke kediamannya, yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Mappiasse bercerita, selain berkebutuhan khusus, anak sulungnya itu memang mengidap penyakit epilepsi (ayan) sejak kecil. Saat jasadnya ditemukan, ada bekas luka di pelipis kiri Nur Azizah, diduga bekas benturan.

“Rencananya jenazah akan dikebumikan di Desa Santan Tengah, Kutai Kartanegara,” ucap Mappiasse. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *