40 Perangkat Desa Kaltim Dilatih, Cegah Korupsi Tingkatkan IPM

Fajri
By
3 Views
Foto: Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Bappeda Kalimantan Timur, Mispoyo.(Dhion/Akurasi.id)

40 perangkat desa dari 6 kabupaten di Kaltim mengikuti pelatihan online untuk meningkatkan kapasitas dalam perencanaan desa dan pengelolaan keuangan

Kaltim.akurasi.id, Samarida – Sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Dinas Komunikasi dan Informatika dalam kegiatan pelatihan inovatif yang melibatkan 40 peserta dari enam kabupaten, Dengan tujuan untuk menciptakan pelatih-pelatih handal yang akan membawa perubahan positif di masing-masing kabupaten.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Bappeda Kalimantan Timur, Mispoyo, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat strategis mengingat terdapat 841 desa di Kalimantan Timur, jika terdapat 10 orang yang mewakili maka berpotensi melibatkan seluruh perangkat desa.

“Dengan pelatihan ini, kami ingin mengedukasi perangkat desa tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk tatap muka. Sistem pembelajaran yang kami gunakan adalah Learning Management System (LMS), yang memungkinkan peserta mengikuti pelatihan secara online dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” ungkapnya, Senin (4/11/2024) sore.

Kendati demikian, Mispoyo mengakui tantangan yang dihadapi, terutama terkait infrastruktur internet di beberapa daerah. Sehingga dalam pelatihan ini tidak seluruh kabupaten yang mengikuti, disebabkan oleh beberapa faktor seperti akses jaringan. Salah satu, kabupaten yang tidak bisa tergabung dalam agenda ini adalah Mahakam Ulu.

“Kami akan fokus pada desa-desa yang sudah memiliki akses internet. Pelatihan akan dilakukan secara bertahap agar semua peserta dapat mengikuti materi dengan baik,” lanjutnya.

Pelatihan ini akan dibagi menjadi dua kelas, masing-masing berfokus pada dua aspek krusial. Yakni, perencanaan desa dan pengelolaan keuangan.

“Pembagian ini dimaksudkan agar peserta dapat lebih mendalami setiap materi. Mereka tidak hanya akan menjadi peserta, tetapi juga calon pelatih yang dapat menyebarkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan di kabupaten mereka,” jelas Mispoyo.

Salah satu tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk mencegah korupsi dalam pengelolaan anggaran desa. Pun sebagai landasan untuk membantu tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif.

“Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang transparan, kami berharap pemerintahan desa dapat beroperasi dengan baik tanpa terjerumus dalam praktik korupsi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur, yang saat ini menduduki peringkat ke-4 di Indonesia.

“Kami ingin menjadikan desa setara dengan kota dalam hal pelayanan dan kualitas SDM. Melalui pelatihan ini, kami berkomitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat desa,” tutup Mispoyo penuh semangat.

Dengan langkah inovatif ini, diharapkan para peserta tidak hanya kembali sebagai pelatih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menginspirasi desa-desa lain di Kalimantan Timur menuju pengelolaan pemerintah.(Adv/diskominfokaltim/dh)

Penulis: Dhion
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *