40 SMA Se-Kaltim Mengikuti Sosialisasi Pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Stunting

Fajri
By
5 Views
Sesi foto bersama peserta yang hadir dengan Kepala Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Siti Aminah usai acara berlangsung. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Disdikbud menggelar Sosialisasi dan Pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Stunting (KPPS) untuk siswa SMA se-Kaltim. Para siswa diarahkan untuk menjadi agen perubahan dengan menjadi penyuluh yang menyebarkan informasi tentang stunting kepada masyarakat.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Sosialisasi dan Pembentukan Komunitas Pelajar Peduli Stunting (KPPS) siswa SMA se-kaltim. Sebanyak 40 SMA mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan itu bertujuan agar setiap sekolah dapat membentuk komunitas pencegahan stunting.

Kepala Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Siti Aminah bilang, stunting dapat disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, yang meningkatkan risiko stunting pada generasi mendatang.

“Upaya pencegahan stunting yang difokuskan oleh Disdikbud Kaltim terutama mengarah pada siswa SMA dan SMK sederajat. Hal ini dilakukan karena periode remaja adalah saat yang krusial dalam pembentukan perilaku kesehatan. Maka dari itu, kampanye stunting menjadi sasaran utama bagi siswa SMA dan SMK,” kata Siti Aminah usai menghadiri acara sosialisasi pembentukan KPPS di Hotel Grand Senyiur Balikpapa, Senin (21/11/2023).

Lebih lanjut Siti Aminah menjelaskan, siswa tidak hanya dijadikan sasaran kampanye stunting, melainkan juga diarahkan untuk menjadi agen perubahan dengan menjadi penyuluh yang menyebarkan informasi tentang stunting kepada masyarakat.

Menurutnya, sebelum melibatkan masyarakat luas, siswa-siswa diminta untuk berbagi pengetahuan tentang stunting kepada lingkungan terdekat, seperti teman sekelas atau keluarga.

“Tujuannya adalah agar masyarakat memahami lebih dalam tentang stunting, bagaimana cara pencegahannya, serta bahayanya bagi pertumbuhan anak,” jelasnya

Selain melibatkan sekolah dan siswa, Disdikbud Kaltim juga menjalin kerja sama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bersama-sama menekan angka stunting di Kaltim. OPD yang terlibat termasuk Dinas Kesehatan, Koalisi Kependudukan, PGRI, Dewan Pendidikan, dan Akademisi. Masing-masing OPD memiliki peran khusus dalam menangani permasalahan stunting ini.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai contoh, akan memberikan pemahaman tentang gizi seimbang yang penting seperti konsep empat sehat lima sempurna. Langkah ini diharapkan dapat menjadi fondasi kerja sama yang kuat,” ujarnya.

Kemudian, Disdikbud Kaltim juga melibatkan Poltekes, dimana perguruan tinggi ini memiliki data stunting di Kaltim. Hasil dari kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, di mana 40 sekolah yang terlibat diharapkan dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan stunting melalui pembentukan komunitas kesehatan di lingkungan mereka.

“Kita harap mereka bisa membuat kegiatan yang sehat, mereka juga kita harapkan bisa menjadi penyampai informasi kepada lingkungannya, dan menjadi anak yang peduli akan kesehatan,” pungkasnya. (adv/disdikbudkaltim/zul).

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *