
Abdul Rohim menilai harus ada sejumlah aspek yang menjadi pertimbangan pemindahan Pasar Ramadan di Gor Segiri ke Polder Air Hitam. Utamanya, kapasitas tempat, akses, dan fasilitas.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Wacana pemindahan Pasar Ramadan dari GOR Segiri ke Polder Air Hitam menuai polemik. Pasalnya, ada pertimbangan bahwa Pasar Ramadan harus dipindah dengan alasan GOR Segiri masih proses renovasi. Sehingga, pemindahan dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap hal-hal tidak diinginkan.
Di sisi lain, penjual maupun masyarakat sudah nyaman dengan pasar yang ada sekarang, lokasi strategis di tengah kota. Pemindahan memunculkan kekhawatiran minimnya pelanggan, pun terkait akses.
Menyikapi hal ini, Anggota Komisi II DPRD Samarinda Abdul Rohim menjelaskan, bahwa ia belum meninjau langsung lokasi yang mau dijadikan tempat Pasar Ramadan sekarang. Namun demikian, ia menegaskan, rencana pemindahan perlu memperhatikan sejumlah aspek.
“Mulai dari aspek teknis dan aspek non teknis. Kalau aspek teknis tadi kapasitas tempat, kemudian kemudahan akses, dan akses keluar masuk. Tak hanya itu, faktor ekonomis dan keamanan juga harus menjadi pertimbangan dan lain-lainnya,” ujarnya, Kamis (15/3/2024).
Kata dia, pemindahan suatu lokasi ke suatu tempat lainnya memang selalu memiliki sisi positif dan negatif. Namun demikian, faktor yang paling penting untuk jadi pertimbangan yakni memilih yang risikonya paling kecil.
“Bisa juga kita nilai dari unsur fikihnya. Kalau ada dua pilihan yang sama-sama ada manfaatnya, maka pilihlah mana yang lebih besar manfaatnya. Kalau ada pilihan yang sama-sama ada mudaratnya, maka pilih yang mudaratnya paling kecil,” imbuhnya.
Kemudian, pemerintah juga harus benar-benar memikirkan fasilitasnya. Apalagi selama Ramadan, bisa tidaknya suatu tempat mendatangkan omzet juga harus jadi pertimbangan.
“Apapun keputusannya, juga harus memperhitungkan kesejahteraan pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). Jangan sampai pindah, malah jumlah pengunjungnya berkurang,” tutupnya. (adv/dprdsamarinda)
Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari