Pemprov Kaltim mendorong petani, pekebun dan nelayan di Kaltim untuk memaksimalkan produksinya. Sebagai antisipasi pemenuhan kebutuhan pangan di kawasan IKN.
Akurasi.id, Balikpapan – Pemprov Kaltim mulai melakukan persiapan akan pemenuhan kebutuhan pangan menyambut pemindahan Ibukota Negara (IKN). Langkah ini diambil untuk mengantisipasi kebutuhan pangan yang pasti akan melonjak ketika IKN pindah ke Tanah Benua Etam, sebutan lain Kaltim.
Sebab, pemindahan IKN tidak hanya tentang pemindahan gedung perkantoran atau instansi tertentu. Namun, akan bersamaan dengan pemindahan sekira 2,5 juta hingga 5 juta orang yang akan menjadi tenaga kerja di kawasan tersebut.
[irp]
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah akan mempersiapkan produk-produk pangan yang berkualitas. Sehingga, pemerintah akan mengantisipasi dengan mempersiapkan konsumen pangan di Kaltim.
“Nanti akan ada konsumen pangan kita pada level menengah ke atas dalam jumlah tertentu di IKN, di Kaltim ini,” tegas Gubernur Kaltim Isran Noor saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura se Kaltim Tahun 2022, di salah satu hotel di Balikpapan, Rabu (23/3/2022).
Isran mengatakan, persiapan dan antisipasi ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pertanian atau Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikuktura (DPTPH) Kaltim saja. Namun, juga para petani, pekebun dan nelayang yang ada di Kaltim.
“Mereka yang berada dalam koordinasi KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan),” ungkapnya.
[irp]
Isran Dorong Petani Kaltim Manfaatkan Pemindahan IKN
Menurut orang nomor satu di Kaltim itu, ini adalah peluang yang bagus. Masyarakat harus benar-benar memanfaatkan peluang keberadaan IKN dengan baik.
Untuk menjadikan ini kesempatan bagi nelayan maupun petani selaku pelaku utama dalam kegiatan pertanian, pangan dan hortikultura. Sementara Pemprov Kaltim melalui berbagai instansi-instansinya hanya bersifat mempersiapkan program, pembinaan serta memfasilitasi.
“Sedangkan yang benar-benar melakukan dan melaksanakan kegiatan adalah para petani, pekebun, peladang, nelayan, dan peternak. Serta pelaku-pelaku utama di bidang pertanian pangan serta hortikultura,” jelasnnya.
Peningkatan kualitas pertanian ini tentunya sesuai dengan kebijakan Kementerian Pertanian. Yang mana, terdapat tiga target utama untuk memacu produksi pertanian, yakni untuk keperluan pemenuhan konsumsi dalam negeri.
[irp]
Kemudian, produksi pertanian berorientasi meningkatkan pendapatan petani atau kesejahteraan pelaku utama. Terakhir, produksi pertanian untuk komoditi ekspor guna mendatangkan devisa negara.
Oleh karena itu, produk pertanian harus berkualitas agar berdaya saing “Itu sangat berperan di kondisi ke depan. Dan harus mulai sekarang,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari