Pembangunan SPAM Regional Sungai Mahakam direncanakan sebagai solusi jangka panjang untuk permasalahan air minum di 4 wilayah, yakni PPU, Balikpapan, Kukar, dan Samarinda.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Penajam Paser Utara (PPU) berencana Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Sungai Mahakam. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi krisis air yang diprediksi akan terjadi di PPU dalam lima tahun ke depan.
Rencana pembangunan SPAM Regional ini meliputi wilayah Kabupaten PPU, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dan Samarinda.
Direktur Perumda Air Minum Danum Taka PPU, Abdul Rasyid menjelaskan bahwa pembangunan sistem pengelolaan air minum ini direncanakan sebagai solusi jangka panjang untuk permasalahan air minum di wilayah tersebut.
“PPU diprediksi akan mengalami defisit air dalam lima tahun ke depan, terutama seiring dengan perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kabupaten PPU,” ungkapnya saat ditemui awak media, belum lama ini.
Baca Juga
Pihaknya akan melakukan presentasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI terkait dengan kesiapan Perumda Danum Taka pada 25 Maret 2024 mendatang.
“Mengenai gagasan pembangunan SPAM Regional Sungai Mahakam akan diekspos ke Kementerian PUPR,” ungkapnya.
Menurut Abdul Rasyid, pembangunan sistem pengelolaan air minum tersebut akan menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah penyangga IKN.
Baca Juga
“Sebelumnya, pada Februari 2024, keempat daerah tersebut telah melakukan perjanjian kerja sama terkait pembangunan SPAM Regional Sungai Mahakam di Kota Balikpapan,” tambahnya.
Pembangunan SPAM ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber air dari Sungai Mahakam, yang akan menjadi sumber air baku bagi keempat daerah tersebut.
“Nantinya, keempat daerah ini akan menggunakan air baku dari Sungai Mahakam untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat,” jelasnya.
Rencananya pembangunan Water Treament Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air minum ini akan berlokasi di Wialyah Samarinda. Hal ini digagas untuk mengatasi krisis air baku seperti di Kota Balikpapan yang masih membutuhkan 800 liter per detik dan Kukar mencapai 250 liter per detik.
“Rencana pembangunan WTP nantinya di wilayah Samarinda. Sementara Kukar, Balikpapan dan PPU jaringan perpipaannya,” terangnya.
Dia menuturkan, SPAM Regional Sungai Mahakam ini pun sebenarnya memiliki risiko dan cost yang besar. Menurut pehitungan Tim Teknis, pembangunan ini akan memakan biaya sebesar Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Belum lagi, kondisi perpipaan yang cukup jauh juga beresiko besar, paling mudah dan murah pipa akan ditanam mengikuti jalur Tol Balikpapan – Samarinda.
Baca Juga
“Ini masih perkiraan kasar, belum kajian akademis maupun ekonomi. Kapasitas produksi WTP yang direncanakan mencapai 1.000 liter per detik,” ucapnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi