Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muliyono berharap dengan anggaran Rp400 juta dapat mengatasi stunting di PPU dan pastikan tepat sasaran ke anak-anak. Pihaknya akan melakukan pengawasan ekstra ketat agar tidak ada penyalahgunaan bantuan.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak-anak merupakan masalah serius yang terus menjadi perhatian di banyak wilayah, termasuk di Penajam Paser Utara (PPU). Dalam usahanya untuk mengatasi masalah kesehatan ini, Dinas Ketahanan Pangan gelontorkan Rp400 juta untuk tahun 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU Muliyono mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Terutama masalah kesehatan anak-anak.
Muliyono menjelaskan bahwa anggaran untuk intervensi stunting pada tahun 2024 melebihi anggaran sebelumnya. Dimana anggaran yang digelontorkan pada 2023 hanya Rp60 juta.
“Untuk anggaran tahun ini Rp400 juta, ini lebih besar dari tahun lalu,” jelas Muliyono kepada akurasi.id, belum lama ini.
Peningkatan anggaran tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan yang lebih besar terhadap program intervensi stunting di PPU. Nantinya anggaran tersebut digunakan untuk bantuan kepada masyarakat yang memiliki anak dengan kondisi stunting.
“Dari alokasi dana untuk menyediakan bantuan berupa makanan bergizi dalam bentuk natura. Seperti beras, gula, telur, tepung, minyak, dan susu,” ungkapnya.
Dia menekankan pihaknya akan melakukan pengawasan ektra agar bantuan tersebut tepat sasaran. Sebab, menurutnya ada potensi penyalahgunaan oleh keluarga. Oleh karena itu, Muliyono akan melakukan pengawasan ekstra untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada anak-anak stunting yang membutuhkannya.
“Nanti akan menjadi pengawasan tersendiri. Jadi sebagai issue strategi. Jangan sampai intervensi kita itu dimanfaatkan oleh keluarga, orang tua dan saudaranya. Karena ini ditujukan untuk anak stunting. Jadi akan kita lakukan pengawasan yang betul-betul extra,” imbuhnya.
Meski seluruh kecamatan akan menerima intervensi itu, Muliyono menekankan bahwa hanya di Kecamatan Waru saja yang tidak banyak mendapatkan bantuan.
“Semua kecamatan ada, tapi untuk Kecamatan Waru nggak begitu banyak,” pungkasnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi