Bangun Budaya Literasi, Dispora Kaltim Gandeng Konten Kreator dan Komunitas

Devi Nila Sari
588 Views
Dispora Kaltim gandeng komunitas untuk bangun budaya literasi. (Istimewa)

Dispora Kaltim gandeng konten kreator dan komunitas, untuk membangun budaya literasi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Rendahnya tingkat literasi di Kalimantan Timur tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Masalah ini dianggap sebagai tantangan serius yang perlu penanganan lintas sektor.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim pun mulai mengambil peran lebih aktif, dengan menggagas program-program strategis yang menyasar peningkatan minat dan kemampuan literasi di kalangan pemuda.

Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi mengatakan, krisis literasi ini bukan sekadar soal keterbatasan akses terhadap bacaan. Melainkan juga lemahnya budaya membaca, berpikir kritis, hingga kurangnya pembinaan terhadap konten digital yang berkualitas.

“Literasi pemuda tidak bisa hanya dibebankan kepada dispora atau pemerintah saja. Ini adalah tanggung jawab kolektif yang harus disokong dunia pendidikan, komunitas, bahkan sektor swasta,” tutur Rusmulyadi.

Dispora Kaltim pun mulai mengeksekusi sejumlah langkah taktis. Salah satunya dengan menggelar pelatihan literasi digital yang menyasar pemuda kreatif, termasuk para konten kreator. Tujuannya bukan hanya menjadikan mereka lebih melek teknologi, tetapi juga mampu menciptakan narasi yang edukatif, inspiratif, dan sehat secara informasi.

Dispora Kaltim Siapkan Platform Digital Literasi

Menurut Rusmulyadi, banyak anak muda di Kaltim yang aktif di media sosial namun belum dibekali kecakapan literasi digital yang memadai. Padahal, konten yang mereka hasilkan memiliki daya jangkau tinggi dan bisa mempengaruhi opini publik.

“Kalau kita ingin generasi muda jadi agen perubahan, mereka harus mampu menggunakan teknologi secara bijak. Literasi digital itu bukan cuma soal paham internet, tapi juga mampu memilah informasi, memahami konteks, dan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.

Dispora juga tengah menyiapkan peluncuran sebuah platform digital literasi, yang ditujukan untuk menjadi panggung bagi pemuda berprestasi. Platform ini tidak sekadar menampilkan karya, tapi juga menjadi alat apresiasi yang terintegrasi dengan sistem penghargaan, untuk mendorong kompetisi sehat antar pemuda.

Lewat platform ini, dispora berharap bisa memetakan potensi. Sekaligus memacu produktivitas kalangan muda yang selama ini belum terfasilitasi secara maksimal.

“Melalui penghargaan yang kami siapkan, kami ingin membangun ekosistem apresiasi agar pemuda lebih semangat berkarya dan merasa diakui kontribusinya,” ucapnya.

Namun, Rusmulyadi mengakui, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif seluruh pihak. Oleh karena itu, ia mengajak sekolah, kampus, komunitas, media, bahkan pelaku bisnis lokal untuk turut ambil bagian dalam mendorong kebangkitan literasi.

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus ada sinergi lintas sektor, agar literasi di Kaltim bisa tumbuh sebagai budaya, bukan sekadar program musiman,” pungkasnya. (Adv/disporakaltim/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *