Kaltim Akurasi Info Berita Kaltim Terkini Hari Ini
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, mengungkapkan bahwa fasilitas toilet menjadi salah satu kendala utama.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SMPN 9 Bontang, yang berlokasi di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, merupakan salah satu sekolah termuda di Kota Bontang. Berdiri pada tahun 2009, bangunan sekolah ini sempat dibiarkan selama dua tahun sebelum akhirnya difungsikan.
Berada di pinggiran kota, SMPN 9 Bontang juga menjadi bagian dari buffer zone perusahaan-perusahaan besar. Diantaranya seperti PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI), PT Kaltim Methanol Industri (KMI), dan PT Kaltim Parna Industri (KPI).
Meski lokasinya strategis untuk mendukung pendidikan anak-anak di sekitar kawasan industri, sekolah ini masih menghadapi tantangan infrastruktur. Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, mengungkapkan bahwa fasilitas toilet menjadi salah satu kendala utama.
“Saat ini kami hanya memiliki tiga toilet. Dua di antaranya digunakan oleh siswa, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Sayangnya, tidak ada toilet khusus untuk guru sehingga kami harus menggunakan toilet siswa,” jelasnya saat ditemui belum lama ini.
Kondisi tersebut tentunya memengaruhi kenyamanan baik siswa maupun tenaga pengajar. Sebagai sekolah yang tergolong baru, SMPN 9 Bontang masih membutuhkan perhatian lebih dalam pengembangan fasilitas.
Selain fasilitas toilet, SMPN 9 Bontang juga membutuhkan berbagai fasilitas pendukung lain agar mampu memberikan lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa. Dukungan dari pemerintah dan perusahaan-perusahaan di sekitarnya diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan dan pembangunan fasilitas tersebut.
Sebagai sekolah yang berada di wilayah buffer zone industri, SMPN 9 memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi pusat pendidikan yang berkontribusi dalam mencetak generasi muda berkualitas. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan komitmen bersama dari semua pihak demi menciptakan lingkungan belajar yang layak dan kondusif.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin, mengakui bahwa SMPN 9 Bontang masih dalam proses pemenuhan sarana dan prasarana.
“Memang benar, ini sekolah baru. Jadi, semua dilakukan secara bertahap. Kami memahami kebutuhan ini dan akan mengupayakan pelengkapannya seiring waktu,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi
