Dinkes Kaltim Pastikan Screening Kesehatan Siswa Sekolah Garuda dan Rakyat Berjalan Lancar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim memastikan screening kesehatan di Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda berjalan lancar. Pemeriksaan dilakukan mulai dari TBC hingga hepatitis untuk memastikan kondisi siswa tetap terpantau.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan proses screening kesehatan bagi siswa-siswi Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda berjalan lancar. Screening ini dilaksanakan bersama Dinkes Samarinda, sementara Dinkes Kaltim bertindak sebagai pengawas.

Sekolah Garuda sendiri merupakan proyek Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang bertujuan mempersiapkan siswa berstandar internasional agar mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dunia. Selain itu, sekolah ini juga berfungsi meningkatkan kompetensi siswa, pendidik, serta kapasitas manajemen sekolah, terutama di bidang sains dan teknologi. Di Kaltim, SMA 10 Samarinda menjadi satu-satunya sekolah yang terpilih dalam program tersebut.

“Screening kesehatan untuk siswa-siswi Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda sudah mulai dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan Kota, sedangkan pihak kami hanya mengawasi pelaksanaannya agar seluruh siswa benar-benar melalui proses screening,” ujar Kadinkes Kaltim, Jaya Mualimin, saat ditemui di Stadion GOR Kadrie Oening, Jalan Wahid Hasyim, Sempaja Utara, beberapa waktu lalu.

Jaya menjelaskan, pemeriksaan kesehatan dilakukan secara menyeluruh mulai dari ujung rambut hingga mata, telinga, hidung, dan mulut. Metode yang digunakan sebagian besar berupa checklist, di mana siswa mengisi lembar pertanyaan terkait kondisi kesehatan mereka, termasuk indikasi TBC melalui riwayat batuk.

Baca Juga

Wagub Kaltim Beberkan Penyebab Degradasi Mangrove: Dari Perizinan hingga Alih Fungsi Lahan

Mangrove Kaltim, “Hutan Emas Biru” dengan Potensi Miliaran dari Perdagangan Karbon

Lewat Program Jospol, Pemprov Kaltim Gencarkan Pemulihan Mangrove yang Kian Tergerus

Pemprov Kaltim Berangkatkan 880 Penjaga Rumah Ibadah Jalani Perjalanan Religi hingga 2030

Namun, tidak semua pemeriksaan cukup dengan checklist. Untuk penyakit tertentu, seperti hepatitis dan hemofilia, digunakan metode berbeda. “Hepatitis diperiksa dengan pengambilan sampel darah, sedangkan hemofilia cukup melalui wawancara menggunakan checklist sebagai assessment tool,” jelas Jaya. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id