Pemprov Kaltim tengah merumuskan formula ideal penerapan CSR di lingkar tambang. Wagub Seno Aji menekankan pentingnya sinergi PPM dan CSR agar manfaat sosial benar-benar dirasakan masyarakat sekitar.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah berupaya merumuskan formula yang tepat dalam penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya, implementasi program sosial tersebut dinilai belum berjalan maksimal di Benua Etam.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, mengapresiasi pelaksanaan lokakarya nasional Asta Cita 6 bertema Peta Jalan 12 Rencana Aksi dan Cetak Biru CSR Desa Lingkar Tambang yang diinisiasi Perhimpunan Ahli Pertambangan Kaltim.
“Selama ini, roadmap dan blueprint tersebut belum berjalan optimal di Kalimantan Timur,” ujar Seno dalam sambutannya di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Senin (25/8/2025).
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan, terdapat dua jenis program sosial yang dapat dijalankan perusahaan, yakni Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) serta CSR.
Baca Juga
PPM mengacu pada peraturan Menteri ESDM, sementara CSR berlandaskan undang-undang badan usaha. Karena itu, pelaksanaan CSR berada di bawah kewenangan Dinas Sosial, sedangkan PPM diawasi Dinas ESDM.
Sebagai informasi, PPM merupakan upaya perusahaan tambang untuk meningkatkan kesejahteraan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan lingkungan masyarakat sekitar area tambang, baik secara individu maupun kolektif. Program ini dijalankan sesuai regulasi pemerintah melalui dokumen strategis bernama Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RI-PPM).
“Untuk PPM, programnya sudah mulai berjalan sesuai arahan Kementerian ESDM yang diteruskan ke dinas terkait. Namun, untuk CSR hingga kini kita masih mencari formula yang tepat dalam pelaksanaannya,” tegasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Baca Juga
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id
