Sekolah Rakyat di Kaltim masih sepi peminat, bahkan kuota satu kelas belum terpenuhi. Dinsos Kaltim gencarkan sosialisasi agar orang tua mau melepas anaknya belajar di sekolah berasrama ini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur (Kaltim) masih sepi peminat. Bahkan, kuota 25 siswa untuk satu kelas pun belum terpenuhi hingga kini.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan kendala utama adalah ketidaksiapan orang tua untuk melepas anaknya, terutama yang tinggal jauh dari Samarinda.
“Kadang orang tuanya siap, tapi anaknya tidak mau. Atau sebaliknya, anaknya mau tapi orang tuanya yang belum siap. Ini masih menjadi tantangan bagi kami,” ujarnya saat diwawancarai di Lobi Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda Ulu, Senin (11/8/2025).
Menurut Andi, permasalahan ini tidak hanya terjadi di Kaltim, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Karena itu, pihaknya tidak bisa memaksakan jika salah satu pihak—orang tua atau anak—tidak siap.
Sebagai solusi, Dinsos Kaltim melakukan pendekatan ekstra dalam perekrutan siswa SD, terutama lewat sosialisasi kepada orang tua. Dalam sosialisasi itu, pihaknya menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat dilengkapi asrama dan fasilitas memadai, sehingga orang tua tidak perlu khawatir melepas anaknya.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mewajibkan Sekolah Rakyat tahap 1C membuka dua kelas untuk tingkat SD.
Meski demikian, Andi menilai perekrutan untuk tingkat SMP dan SMA relatif lebih mudah karena siswa sudah cukup mandiri.
Baca Juga
“Kami berharap setelah sosialisasi lebih masif, target siswa SD dapat terpenuhi sehingga kegiatan belajar mengajar bisa dimulai sesuai jadwal yang direncanakan pusat,” jelasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id
