DLH PPU terus mendorong keaktifan bank sampah. Salah satu upayanya dengan melaksanakan lomba bank sampah setiap tahun.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Pengelolaan bank sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih belum maksimal. Dari sekitar 200 bank sampah yang terbentuk, hanya sekitar separuh yang masih aktif menjalankan kegiatan pengelolaan sampah secara mandiri.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU menyampaikan, upaya revitalisasi terus dilakukan agar sistem pengelolaan berbasis masyarakat ini tidak mati suri.
“Bank sampah ada 200, yang aktif 50 persenan. Karena setelah dibentuk biasanya tidak aktif lagi,” kata Kabid Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH PPU, Kamaruddin, Rabu (04/06/2025).
Ia mengatakan, DLH rutin mengadakan lomba bank sampah setiap tahun sebagai salah satu strategi meningkatkan kembali keaktifan masyarakat. Penilaian lomba didasarkan pada keaktifan anggota dan jumlah setoran penjualan dalam periode tertentu.
“Tahun kemarin kita lombanya antar dinas, antar kelompok swadaya masyarakat, dan antar sekolah. Tujuannya supaya jangan mati semua,” ujarnya.
Kamaruddin menjelaskan, rata-rata satu bank sampah melayani satu rukun tetangga (RT). Siapa saja yang tinggal dalam satu desa, lanjutnya, diperbolehkan menjadi anggota. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam memilah dan mengelola sampah yang bernilai ekonomis.
“Utamanya meningkatkan kesadaran mereka memilah sampah. Kalau dari awal dipilah, pengelolaannya jadi jauh lebih mudah,” tegasnya.
DLH juga terus mengedukasi warga bahwa pemilahan dari sumber merupakan kunci keberhasilan pengelolaan sampah terpadu. “Kalau sudah tercampur organik dan anorganik, sulit dikelola. Sampah itu harusnya dari awal sudah dipilah,” pungkas Kamaruddin. (Adv/Diskominfoppu/nah)
Penulis: Nelly Agustina
Editor: Devi Nila Sari