Disbudpar PPU kembangkan Pantai Nipah-Nipah sebagai destinasi wisata andalan. Sebagai upaya mendorong ekonomi kreatif.
Kaltim.akurasi.id, PPU – Pantai Nipah-Nipah, yang terletak di Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, memiliki potensi wisata yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Keindahan alamnya, dengan hamparan pasir putih, menjadi daya tarik utama yang terus menggugah minat wisatawan.
Tak pelak, destinasi pantai tersebut mendapatkan sejumlah penghargaan Anugerah Desa Wisata (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten PPU, Andi Israwati Latief mengatakan, pihaknya terus mendorong peningkatan ekonomi kreatif di tempat wisata Pantai Nipah-Nipah melalui berbagai inovasi.
Andi Israwati Latief juga menyampaikan, bahwa sektor ekonomi kreatif di Pantai Nipah-Nipah semakin berkembang. Dengan adanya peningkatan omzet yang signifikan di kalangan pelaku usaha lokal.
Baca Juga
“Hal ini sejalan dengan tujuan Disbudpar PPU untuk menjadikan Pantai Nipah-Nipah sebagai salah satu destinasi unggulan. Yang mampu memberikan kontribusi ekonomi yang besar bagi masyarakat,” kata dia.
Perputaran Ekonomi di Pantai Nipah-Nipah Tunjukkan Perkembangan Positif
Untuk semakin memperkuat daya tarik wisata di Pantai Nipah-Nipah, pihaknya juga merencanakan berbagai kegiatan menarik dalam waktu dekat. Rangkaian acara tersebut diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung serta memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi di kawasan tersebut.
“Nanti di Pantai Nipah-Nipah akan ada beberapa event dalam waktu dekat ini. Sekarang kami berusaha semaksimal mungkin agar setiap destinasi memiliki event yang bisa mendongkrak jumlah wisatawan,” tambahnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyebut, perputaran ekonomi di Pantai Nipah-Nipah menunjukkan perkembangan yang positif dengan banyaknya pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meminimalisir penggunaan uang tunai secara bertahap demi meningkatkan efisiensi transaksi.
“Kalau terkait perputaran ekonomi khususnya di Pantai Nipah-Nipah setiap hari, itu kan ada banyak penjual. Mereka juga sudah menggunakan QRIS. Kami meminimalisir penggunaan uang tunai, namun tidak langsung kami hilangkan, melainkan dilakukan secara bertahap. Ini lebih efisien juga karena tidak perlu menyimpan uang fisik dan mengurangi risiko,” sebutnya. (Adv/diskominfoppu/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari