Batalnya proyek kilang minyak dan Jalan Tol Samarinda-Bontang sangat disayangkan. Menurut Bakhtiar Wakkang, masyarakat sudah menaruh harapan besar jika kedua proyek itu mendapatkan persetujuan dari pusat.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Rencana pembangunan proyek kilang minyak Bontang dan Jalan Tol Samarinda-Bontang kini dipastikan batal mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Kedua proyek itu batal masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Presiden Joko Widodo.
Batalnya kedua megaproyek itu benar-benar sangat disayangkan Anggota DPRD Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang. Ia menyebutkan, jika melihat dari berbagai aspek, maka semestinya kedua proyek itu layak mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.
Mengapa demikian? Bakhtiar menjabarkan, jika dari sisi ekonomi untuk proyek kilang minyak akan membawa dampak yang sangat besar. Utamanya dari sisi lapangan kerja. Itu tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat Bontang. Melainkan oleh kabupaten/kota lainnya di Tanah Benua Etam, sebutan Kaltim.
“Kalau bicara dampak positifnya, saya kira keberadaan proyek kilang minyak di Bontang, pasti akan sangat besar dampak ekonominya. Bukan hanya bagi masyarakat Bontang, tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya,” tuturnya.
“Selain itu, kilang minyak ini jika jadi di bangun, sangat kita harapkan bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga bisa membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Bontang,” tambahnya.
Sementara untuk proyek Jalan Tol Samarinda-Bontang, kata Bakhtiar, juga memiliki urgensi yang sama. Menurutnya, sebagai daerah penyangga untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Seharusnya daerah penyangga ikut mendapatkan perhatian. Utamanya dari aspek pembangunan infrastruktur.
Bakhtiar Ajak Masyarakat Layangkan Protes ke Pusat
Akibat ketiadaan jalan tol tersebut, lanjutnya, berdampak pada lambannya aktivitas transportasi dan pengangkutan barang. Dengan ketiadaan jalan tol, hampir seluruh kegiatan transportasi masyarakat hanya mengandalkan jalan poros. Di mana, kondisi jalan negara tersebut cukup memprihatinkan, karena kerusakan di hampir sepanjang jalan.
“Gara-gara kondisi jalan yang sangat rusak, banyak kasus kecelakaan terjadi di sepanjang Jalan Poros Samarinda-Bontang. Baik kecelakaan yang melibatkan roda empat maupun roda dua,” imbuhnya.
Menyadari kebutuhan masyarakat akan kedua proyek itu, BW, panggil akrabnya, menyarankan agar Pemkot Bontang bersikap. Antara DPRD dan Pemkot Bontang menurutnya, harus memiliki sikap dan pemikiran senada untuk menyuarakan harapan masyarakat atas pembangunan kilang minyak dan jalan tol tersebut.
“DPRD dan Pemkot Bontang harus kompak memberikan pernyataan sikap atas kekecewaan masyarakat. Apa kita harus mengajak masyarakat Bontang untuk melakukan protes,” ketusnya. (*)
Penulis/Editor: Redaksi Akurasi.id