DPRD Samarinda dorong integrasi program pendidikan dan kesehatan di RPJMD 2026-2029. Sebab, kedua sektor ini dinilai sebagai pondasi dalam kesejahteraan masyakat.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – DPRD Samarinda menekankan pentingnya integrasi program pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan sosial 2026–2029.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, dua sektor ini tidak bisa dipisahkan dalam upaya menciptakan masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh.
“Kesehatan dan pendidikan itu pondasi. Kalau salah satunya lemah, pembangunan manusia kita akan pincang,” tuturnya.
Novan menyoroti beberapa tantangan yang masih membayangi dua sektor tersebut, seperti minimnya pemerataan layanan kesehatan di kawasan pinggiran kota dan kurangnya fasilitas pendidikan inklusif.
Untuk menjawab tantangan itu, pihaknya mengusulkan beberapa langkah strategis, yakni pembangunan puskesmas baru di area padat penduduk yang belum terjangkau, penguatan program Posyandu dengan dukungan teknologi, serta peningkatan insentif bagi guru di wilayah terpencil.
Di sektor pendidikan, ia juga mendorong pengembangan kurikulum berbasis karakter dan lingkungan, serta penambahan sekolah ramah anak dan inklusif.
“Anak-anak dengan kebutuhan khusus tidak boleh terpinggirkan. Kita harus hadir lewat fasilitas yang mendukung mereka tumbuh maksimal,” katanya.
DPRD Samarinda mendorong penyusunan Perda Perlindungan Anak dan Kesehatan Masyarakat, sebagai landasan hukum yang memperkuat pelaksanaan program-program tersebut.
“Kita tidak mau rencana tinggal di atas kertas. Kita dorong eksekutif untuk mulai dari sekarang menyusun program-program yang realistis dan berdampak langsung ke masyarakat,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari