Salah satu indikator kemajuan suatu pembangunan adalah sejauh mana daerah melihat pentingnya kota layak anak atau tidak. Untuk itu, DPRD Samarinda mengingatkan pemerintah akan pentingnya kota layak anak sebagai bagian dari program prioritas.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Peristiwa banjir di Samarinda yang kembali menelan korban pada Senin (6/3/2023) lalu, kembali mendapat sorotan serius dari para anggota DPRD Samarinda. Sebab korban yang diketahui merupakan seorang bocah itu, harus menjadi tamparan keras untuk Samarinda berbenah. Khususnya untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan layak untuk anak.
“Selogan Kota Layak Anak (KLA) harus menjadi strategi utama dalam pembangunan. Mulai dari perencanaan, penganggaran sampai pelaksanaannya,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Damayanti.
Lanjutnya, jika kota layak anak dapat benar-benar di terapkan. Maka secara otomatis seluruh pembangunan, baik itu dari sisi drainase juga akan turut di benahi. Agar kejadian bocah yang menjadi korban terseret arus banjir di dalam drainase tak terulang lagi.
“Kalau keamanan drainase baik, maka anak yang terseret banjir ini tidak akan ada lagi. Begitu juga dengan pembangunan yang lainnya harus di perhatikan keamanannya,” ujar wanita berjilbab ini.
Politisi partai PKB ini juga mengimbau, pengawasan keluarga, lingkungan masyarakat harus di tingkatkan terhadap aktivitas anak-anak saat bermain di luar. Artinya, semua pihak berkewajiban untuk membentuk lingkungan yang baik bagi anak. Utamanya dalam mewujudkan kota layak anak.
“Kelurga dan juga masyarakat harus lebih peka dan peduli terhadap keadaan di lingkungan sekitarnya,” katanya.
“Tanpa disadari perkembangan teknologi dan kemajuan zaman membuat kita terkadang kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Mari semua pihak bersama-sama tingkatkan solidaritas kepedulian terhadap lingkungan dan semoga kejadian ini tak terulang lagi,” pungkasnya. (adv/drpdsamarinda/upk/drh)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id