MAN 2 Samarinda berhasil meraih juara I pada Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum tingkat kota. Ajang tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda berhasil menyabet gelar juara pada ajang Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum. Lomba ini diikuti siswa pada jenjang SMA, SMK, dan SLB tingkat Kota Samarinda.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai sekolah di Kota Samarinda mengikuti ajang tersebut. Di mana setiap sekolah hanya diwakili oleh dua peserta saja yakni satu laki-lakidan satu perempuan.
Dari banyaknya peserta, ada 3 kelompok yang meraih juara. Nama pemenang Lomba Duta Pelajar Sadar Hukum 2023 tingkat Kota Samarinda yakni juara I diraih Romzi Nur Fadhli dan Aina-An Nurilla Fauzy asal MAN 2 Samarinda. juara II diraih Arja Rifda Romida dan Safira Hazrati Zharfa dari SMAN 10 Samarinda. Serta juara III diraih peserta dari SMKN 1 Samarinda, yakni Ary Maulana Pasha dan Farah Alya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim Muhammad Jasniansyah mengatakan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Terutama bagi anak-anak muda yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di Indonesia khususnya Kaltim sendiri.
“Pelajar merupakan generasi penerus bangsa yang harus diselamatkan dengan memberi pemahaman tentang arti pentingnya nilai-nilai kesadaran hukum,” ujarnya dikutip Akurasi.id, belum lama ini.
Apa lagi berkaitan dengan hukum di Indonesia, kata dia, khusus pengetahuan tersebut di negeri ini sehingga memiliki integritas yang teruji. Bahkan menjadi agen perubahan serta menjadi role model penegakan hukum dalam lingkungannya.
“Saat ini banyak sekali ditemukan pelanggaran hukum. Berbagai jenis pelanggaran itu bahkan dilakukan oleh beberapa oknum yang mengaku cinta dengan negeri ini,” bebernya.
Senada dengan itu, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kaltim I Ketut Kesna Dedi menuturkan bahwa dibutuhkan integritas dan komitmen yang harus sama-sama dilakukan. Untuk menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini kemudian ditularkan di setiap sekolah.
“Kata integritas gampang diucapkan, namun sulit dilaksanakan. Inilah salah satu kelemahan kita dan menjadi persoalan yang harus ditangani secepatnya,” tutupnya. (adv/disdikbukaltim/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi