Efisiensi Anggaran Tak Hambat Program Dispora Kaltim

Devi Nila Sari
646 Views
Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Dispora Kaltim menegaskan efisiensi anggaran tidak menghambat program kerja. Meski ada perubahan volume kegiatan.

Kaltim.akurasi.id, Samarimda – Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Pemprov Kaltim turut mempengaruhi skala pelaksanaan program pembangunan kepemudaan. Meski demikian, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim memastikan seluruh program strategis, termasuk upaya peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), tetap berjalan.

Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar Mara, mengakui bahwa penyesuaian anggaran mengharuskan perubahan pada volume kegiatan. Contohnya, jika sebelumnya satu pelatihan diikuti oleh 200 peserta, kini jumlahnya dibatasi menjadi 100 orang.

“Penyesuaian ini memang bagian dari kebijakan efisiensi. Tapi yang penting, esensi dan tujuan program tetap tercapai,” tuturnya.

Hasbar menegaskan, efisiensi bukan berarti mengurangi kualitas pembinaan. Justru, kondisi ini mendorong Dispora Kaltim untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menyusun metode kegiatan. Pemanfaatan teknologi digital, kolaborasi dengan pihak swasta, dan kemitraan lintas sektor menjadi strategi untuk mengoptimalkan hasil meski dengan dana terbatas.

Menurutnya, tantangan efisiensi anggaran harus direspons dengan langkah cerdas. “Misalnya, pelatihan bisa dilakukan secara hybrid, memadukan tatap muka dengan daring, sehingga jangkauan peserta lebih luas tanpa menambah biaya besar,” jelasnya.

Langkah-langkah inovatif ini penting agar target strategis tetap tercapai. Apalagi, Kaltim saat ini berada di lima besar IPP nasional dan menargetkan kembali ke peringkat tiga atau empat besar pada 2025. Efisiensi diharapkan tidak hanya menjaga keberlangsungan program, tetapi juga mendorong perbaikan kualitas kegiatan.

Selain memaksimalkan sumber daya yang ada, Dispora Kaltim juga berupaya memperkuat sinergi dengan perangkat daerah lain, organisasi kepemudaan, serta komunitas kreatif untuk memperluas dampak program.

“Kolaborasi menjadi kunci, apalagi saat sumber daya terbatas. Dengan kerja sama, kita bisa saling menutupi kekurangan,” kata dia.

Hasbar optimistis, meski ada penyesuaian, program pembinaan dan pemberdayaan pemuda di Kaltim akan tetap efektif.

“Tujuan akhirnya tetap sama: membentuk generasi muda Kaltim yang berdaya saing, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” pungkasnya. (Adv/disporakaltim/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *