Gubernur Isran: Peringatan Hari Malaria Sedunia jadi Momen Penguatan Komitmen Perangi Malaria

Devi Nila Sari
58 Views

Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 disebut sebagai kesempatan untuk menguatkan komitmen bersama dalam memerangi malaria. Terutama, bagi provinsi yang masih berjuang melawan malaria.

Kaltim.akurasi.id, Penajam Paser Utara Gubernur Kaltim Isran Noor diwakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jaya Mualimin menghadiri peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) Tahun 2023 di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis (15/6/2023).

Dalam kesempatan itu, atas nama Pemprov Kaltim, Gubernur Isran Noor mengucapkan selamat datang di Benua Etam kepada Menteri Kesehatan RI beserta para gubernur dan bupati/wali kota di Titik Nol IKN, Sepaku. Guna merayakan puncak peringatan Hari Malaria Sedunia Tahun 2023.

“Hari Malaria Sedunia yang kita peringati hari ini, kesempatan untuk menguatkan komitmen dan upaya bersama dalam mengatasi salah satu tantangan kesehatan yang serius di negara kita, yaitu penyakit Malaria,” kata Gubernur Isran Noor dalam sambutan tertulis yang dibacakan Bupati Penajam Paser Utara Hamdam.

Malaria, menurut Gubernur adalah penyakit menular yang telah merenggut banyak nyawa dan memengaruhi kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

“Hari ini saya merasa senang menyaksikan momen sangat bersejarah. Penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria oleh Menteri Kesehatan RI. Sebagai pengakuan atas upaya dan kerja keras yang telah dilakukan masyarakat Kaltim dalam memerangi malaria,” ungkapnya.

Kemenkes Apresiasi Kaltim Komitmen Eliminasi Malaria Tahun 2026

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr dr Maxi Rein Rondonuwu menegaskan, sesuai komitmen global (SDGs) bahwa semua negara harus bebas malaria atau target eleminasi malaria pada tahun 2030.

“Nah kita di Indonesia bagaimana? Saya bilang jangan menunggu 2030, dan kami apresiasi betul Kalimantan Timur komitmen eleminasi tahun 2026. Ini semangat yang luar biasa dan sangat rasional, sebab tinggal empat kabupaten,” ungkapnya.

Karena itu, dipilihnya IKN sebagai pusat peringatan Hari Malaria Sedunia diakuinya, tidak lain untuk menumbuhkan dan membangkitkan semangat baru menuju Indonesia Sehat dan Bebas Malaria.
Untuk saat ini lanjutnya, wilayah timur Indonesia memiliki tingkat kejadian berat, sebab 80 persen kasus malaria disumbangkan dari provinsi-provinsi di wilayah timur.

“Secara keseluruhan wilayah di Indonesia, sudah ada lima provinsi yang kabupaten dan kotanya bebas malaria, yakni DKI Jakarta, Bali, Banten, Jawa Timur dan Jawa Barat,” sebutnya.

Oleh sebab itu, dia berharap seluruh stakeholders, terutama leadership para bupati dan wali kota serta gubernur untuk menggerakkan semua potensi dan lintas sektor untuk menciptakan daerah eleminasi malaria.

“Target di RPJMN 2024 ada 405 kabupaten dan kota yang harus eliminasi, dan nanti sisanya RPJMN berikut. Dimana, sampai saat ini sudah ada 381 kabupaten dan kota yang eliminasi dan target 2024 sudah habis,” pungkasnya.

Kegiatan HMS2023 bertema Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi, Kita capai Indonesia Bebas Malaria. Dirangkai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria kepada lima gubernur dan 30 bupati/wali kota yang daerahnya telah memenuhi persyaratan eliminasi malaria oleh Menteri Kesehatan diwakili Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Dr dr Maxi Rein Rondonuwu. (adv/diskominfokaltim/yans/sul/ky)

Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }