Hadapi Keterbatasan Anggaran, PPU Siapkan Terobosan Pembangunan

Devi Nila Sari
2 Min Read
Bupati Mudyat Noor dan Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin. (Dok Humas Setda PPU)

Bupati PPU Mudyat Noor mendorong seluruh pihak berkolaborasi dan menyiapkan terobosan pembangunan. Guna memastikan percepatan pembangunan PPU.

Kaltim.akurasi.id, Penajam – Dalam menghadapi tantangan keterbatasan anggaran daerah, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menegaskan pentingnya strategi dan inovasi untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Di tengah dinamika pembangunan nasional, terutama dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berbatasan langsung dengan wilayah PPU, diperlukan cara berpikir baru dalam membangun daerah. Ia menekankan, pembangunan tidak akan maksimal bila hanya mengandalkan dana APBD yang terbatas.

“Dengan jumlah APBD yang terbatas, kita perlu strategi dan inovasi. Mari kita berkolaborasi dan manfaatkan peluang dari perkembangan IKN untuk mempercepat pembangunan PPU,” kata dia.

Menurutnya, kehadiran IKN harus dilihat sebagai peluang besar yang dapat mengangkat potensi daerah, bukan sebagai beban. Namun, untuk benar-benar dapat mengambil manfaat dari keberadaan IKN, seluruh elemen daerah harus bersatu dalam visi yang sama.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik eksekutif, legislatif, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk bersinergi dan menyatukan langkah.

“Pembangunan ini untuk semua, bukan untuk individu atau kelompok tertentu. Mari kita bersatu dan berkolaborasi untuk membangun PPU yang lebih baik,” tegasnya.

Ia juga menyinggung pentingnya peran DPRD dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada kebutuhan masyarakat. Serta mendukung langkah-langkah strategis pemerintah daerah dalam merespons tantangan pembangunan.

Untuk itu, dia mendorong perangkat daerah untuk aktif mencari alternatif pendanaan di luar APBD, termasuk dari sektor swasta, hibah, maupun kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

“Sudah saatnya kita bergerak dengan pola pikir kolaboratif dan kreatif. Jangan hanya terpaku pada rutinitas birokrasi. Kita butuh terobosan,” tandasnya. (Adv/diskominfoppu/zul)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *