Hadirnya IKN menjadi pemicu peningkatan potensi investasi di Balikpapan. Sebagai kota transit sebelum memasuki IKN, Balikpapan disebut perlu meningkatkan akomodasi, transportasi, dan infrastruktur.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Balikpapan memiliki potensi investasi yang signifikan, terutama dengan hadirnya proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kota Minyak ini juga memiliki sejumlah komoditi unggulan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Iklim, Perencanaan, dan Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Riawati mengungkapkan bahwa hadirnya IKN yang berpusat di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), maka perekonomian di Balikpapan ikut terpengaruh.
“Investor pun mulai menaruh ketertarikannya untuk menanamkan modal di Kaltim, termasuk di Balikpapan. Mulai investor dalam hingga luar negeri,” terangnya kepada Akurasi.id di Samarinda, belum lama ini.
Kehadiran IKN menjadi pemicu peningkatan potensi investasi di Balikpapan. Sebagai kota transit sebelum memasuki IKN, Balikpapan perlu meningkatkan akomodasi, transportasi, dan infrastruktur.
Pemerintah kota (pemkot) diharapkan giat dalam menyediakan akomodasi seperti hotel untuk mengakomodasi orang-orang yang melakukan perjalanan dinas terkait IKN.
Tak hanya itu, Balikpapan juga memiliki sejumlah komoditi unggulan di Balikpapan. Termasuk pepaya mini, karet, salak, nanas, manik-manik, batu permata, dan rumput laut. Di sektor pariwisata, migas, perikanan, dan kelautan, Balikpapan memiliki potensi yang dapat dioptimalkan.
Mengingat masa lalu ketika Bandara APT Pranoto muncul, Riawati membandingkannya dengan kondisi saat ini. “Waktu Bandara APT Pranoto muncul, Balikpapan seperti kota mati. Tapi sekarang, sebagai kota penyangga IKN, situasinya berbeda,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Balikpapan juga mencatat pencapaian signifikan dalam investasi pada kuartal II-2023, dengan realisasi investasi sebesar Rp15,54 triliun. Kota ini memimpin realisasi investasi di Kaltim dengan capaian Rp3,24 triliun atau 29,51 persen dari total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). (adv/dpmptspkaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id