DPKH Kaltim memastikan stok daging sapi jelang Idul Adha aman. Selain itu, hewan ternak juga berada dalam kondisi sehat dan bebas PMK.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Peternakan dan kehewanan (DPKH) Kaltim terus melakukan pengecekan kesehatan hewan ternak di Kaltim. Untuk memastikan ketersediaan daging sapi kurban jelang Idul Adha.
Tidak hanya itu, pengecekan kesehatan hewan ternak juga dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang siap konsumsi terbebas dari penyakit. Seperti penyakit Brucellosis, Anthrax atau penyakit yang sedang marak saat ini yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Berdasarkan pemeriksaan terakhir, Kepala DPKH Kaltim Munawwar menegaskan bahwa Kaltim masih aman dari PMK. Hal ini dipastikan setelah pihaknya melakukan tinjauan ke 150 lokasi peternakan di kabupaten/kota. Termasuk yang pihaknya lakukan di Samarinda, (1/7/2022).
Tinjauan ini DPKH Kaltim lakukan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di dua lokasi yang memiliki tempat peternakan sapi di Jalan KH Wahid Hasyim 1 dan AW Syahranie.
Baca Juga
“Kami lihat fisiknya sehat semua. Tidak ada tanda-tanda wabah PMK. Hanya saja, kami menemukan beberapa sapi belum cukup umur untuk jadi kurban. Semoga saja mendekati hari H sapi tersebut akan menggemuk dan siap sembelih,” tutunya.
Harga Daging Sapi Jelang Idul Adha Melonjak
Sementara untuk stok hewan ternak menjelang Idul Adha, Munawwar mengatakan, untuk saaat ini masih tercukupi. Namun, ia tidak memungkiri, harga hewan ternak saat ini menjadi lebih mahal dari biasanya.
Hal itu merupakan dampak akan adanya keterbatasan pasokan, lamanya waktu karantina yang mencapai 14 hari dari daerah adal. Maupun dampak kenaikan harga BBM.
Baca Juga
“Kebutuhan masyarakat Kaltim untuk kurban mencapai 14.629 ekor. Sedangkan ketersediaan saat ini 14.968 ekor. Meskipun ada kenaikan harga signifikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibnu yang merupakan salah satu peternak di Jalan AW Sjahranie juga mengakui memang ada kenaikan harga sapi sekira Rp10 juta jika dibandingkan tahun lalu.
“Misalnya saja, sapi yang paling besar tahun lalu harganya masuh Rp45 juta. Sementara tahun ini harganya Rp55 juta. Karena ada proses administrasi dan onkos kirim,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengungkapkan, tidak ada permalalahan lainnya berkaitan dengan hewan ternak. Hewan ternak yang datang pun datang dalam keadaan sehat.
“Totalnya saat ini ada 67 ekor. Semua dinyatakan sehat tanpa gejala serius,” ujarnya. (*/adv/diskominfokaltim)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari
Baca Juga
