Selama setahun terakhir, harga di Kalimantan Timur naik 1,62 persen. BPS Kaltim mengungkap komoditas penyumbang inflasi terbesar, termasuk beras, kopi, dan minyak goreng.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Selama periode Juni 2024 hingga Juni 2025, Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi sebesar 1,62 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menyebut kenaikan harga ini dipicu naiknya harga beberapa komoditas utama.
Berdasarkan data BPS, terdapat tiga kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi besar terhadap inflasi kali ini. Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mencatat inflasi sebesar 2,15 persen dengan andil kenaikan 0,64 persen.
Kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran mengalami kenaikan harga 2,14 persen, menyumbang inflasi sebesar 0,22 persen. Sementara itu, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya naik 8,42 persen, memberikan andil 0,53 persen.
“Namun, ada juga beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi,” ungkap Yusniar dalam konferensi pers di Kantor BPS Kaltim, Jalan Kemakmuran, Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Selasa (1/7/2025).
Kelompok yang mengalami deflasi antara lain Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga yang turun 0,84 persen dengan andil -0,04 persen. Kelompok Transportasi deflasi 0,27 persen dengan andil -0,04 persen, serta Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan deflasi 0,17 persen dengan andil -0,01 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras, kopi bubuk, minyak goreng, mesin cuci, udang basah, berbagai jenis ikan, kue kering, emas perhiasan, pasta gigi, dan sabun mandi.
Sementara komoditas yang mencatat deflasi meliputi deterjen bubuk, sabun cair, bensin, angkutan udara, tarif angkutan laut, dan telepon seluler.
Secara daerah, Samarinda dan Balikpapan tercatat sebagai wilayah dengan kenaikan harga tertinggi, masing-masing sebesar 1,77 persen. Sedangkan daerah dengan inflasi terendah adalah Berau, hanya 0,77 persen.
“Ini menjadi perhatian bersama, karena inflasi berpengaruh langsung pada daya beli masyarakat,” pungkas Yusniar. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id