Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023, Kaltim Berharap Dapat Sertifikat Bebas Malaria

Devi Nila Sari
4 Views
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin dan Ketua Tim Kerja Malaria Direktorat P2PM Kementerian Kesehatan RI dr Hellen Dewi Prameswari dalam rapat persiapan Peringatan Malaria Sedunia 2023. (Dok Diskominfo Kaltim)

Kawasan IKN bakal jadi tempat Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023. Dengan adanya giat ini, Kaltim berharap dapat segera terbebas dari kasus Malaria.

Kaltim.akurasi.id, SamarindaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim bersama Kementerian Kesehatan RI menggelar rapat Persiapan Puncak Acara Hari Malaria Sedunia 2023. Bertempat di Ruang Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (5/6/2023).

Agenda puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 dengan tema “Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi Kita Capai Indonesia Bebas Malaria” akan dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim pada 15 Juni 2023.

Kepala Dinkes Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan, rapat koordinasi ini dilakukan untuk persiapan acara puncak Hari Malaria Sedunia yang akan dilaksanakan secara nasional.

“Terimakasih Kemenkes telah menunjuk Provinsi Kaltim sebagai tuan rumah. Semoga Kaltim juga nantinya bisa mendapatkan sertifikat bebas malaria,” ungkap Jaya.

Ia menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini harapannya untuk mendorong kabupaten kota yang lain di Kaltim agar segera mendapatkan sertifikat bebas malaria.

“Kami berharap hasil rakor hari ini dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Serta, kita semua menjadi paham bahwa malaria ini dapat diselesaikan secara sektoral dan dukungan dari semua pihak,” ujarnya.

Kaltim Termasuk Kawasan Tinggi Kasus Malaria

Pada acara yang sama, Ketua Tim Kerja Malaria Direktorat P2PM Kementerian Kesehatan RI dr Hellen Dewi Prameswari mengatakan. Sebagian wilayah perbatasan Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk kawasan berstatus endemis tinggi kasus malaria di Indonesia.

“Peta endemisitas malaria 2022 sebagian besar di wilayah timur. Papua, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Timur,” kata Hellen.

Lebih lanjut dijelaskanya, 60 persen wilayah IKN berdomisili di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan 40 persen lainnya masuk dalam wilayah Kutai Kartanegara. Data Kemenkes melaporkan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, empat di antaranya sudah berstatus eliminasi malaria. Dua kabupaten/kota endemis rendah, tiga kabupaten/kota endemis sedang, dan satu endemis tinggi yaitu PPU.

“Permasalahan di sana karena perambah hutan. Sehingga, kami ingin selesaikan itu,” ujarnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan Puncak Hari Malaria Sedunia 2023 juga dirangkai dengan penyerahan Sertifikat Eliminasi Malaria tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota oleh Menteri Kesehatan RI. (adv/diskominfokaltim/rzk/ty)

Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *