Jamin Kantin Higienis, SMAN 16 Samarinda Kerja Sama dengan BPOM

Suci Surya
5 Views
Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Untuk jamin kantin higienis, SMAN 16 Samarinda jalin kerja sama dengan BPOM dan puskesmas. Dimana jajanan kantin sekolah tersebut dicek secara berkala agar terhindar dari zat berbahaya.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak mengungkapkan telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk menjamin kualitas pangan serta jajanan di sekolah, sebagai antisipasi makanan yang kurang higienis.

“Tiap sekolah khususnya SMA dan SMK, pastinya kami memastikan kondisi kantin yang sehat, serta jajanannya yang layak konsumsi. Demi menjaga asupan gizi para peserta didik,” ungkapnya kepada Akurasi.id, Senin (14/8/2023).

Abdul Rozak mengatakan bahwa selain bekerja sama dengan BPOM, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan puskesmas. Menurutnya kolaborasi antar dua lembaga tersebut dapat dilakukan dengan optimal. Terutama saat mengecek jajanan sekolah secara berkala dan memastikan jajanan terhindar dari zat berbahaya.

“Tentu ada, kita kerja sama dengan BPOM dan puskesmas dalam melakukan pengawasan makanan yang ada di sekolah. Khususnya di SMAN 16 Samarinda,” imbuhnya.

Sejauh ini, kata Rozak, tidak ada permasalahan terkait makanan yang ada di sekolahnya. Semuanya layak dikonsumsi bagi para pelajar yang ada di SMAN 16 Samarinda.

Selain menjaga makanan kantin tetap higienis, pihaknya tetap mengimbau kepada para orang tua peserta didik untuk membawakan bekal dari rumah. Sebagai bentuk pemenuhan gizi yang baik terhadap peserta didik.

“Aman aja sampai hari ini, tidak ada persoalan. Kami juga imbau peran orang tua untuk membawakan anaknya bekal dari rumah,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Balai Besar POM Samarinda Sem Lapik beberapa waktu lalu juga memberikan pernyataan soal zat berbahaya yang terkandung dalam jajanan sekolah yang kurang higienis.

“Zat yang berbahaya pada makanan ada tiga jenis, mulai dari biologi, fisik, hingga kimia. Untuk yang biologi dan fisik, bisa diidentifikasi melalui aroma yang kurang sedap dan adanya jamur di makanan tersebut,” bebernya.

“Kemudian zat kimia, itu harus uji laboratorium dulu baru bisa diidentifikasi bahayanya seperti apa,” tambahnya.

Dalam waktu dekat, BPOM Samarinda juga akan datang ke sekolah-sekolah, untuk mengecek kebersihan makanan untuk para pelajar.

“Ada sekitar 11 sekolah yang kami rencanakan untuk pilot project-nya. Nanti akan dijadwalkan, kapan kami akan menguji kelayakan pangan di masing-masing sekolah,” tutupnya. (adv/disdikbudkaltim/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *