Jangan Remehkan Sunburn, Berikut Pertolongan Pertama Atasi Kulit Terbakar Akibat Sinar Matahari

Suci Surya
21 Views
Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Taman Husada Bontang dr. Anwar, SpKK. (Siti Rosidah More/Akurasi.id)

Gejala awal sunburn umumnya berupa rasa perih, panas, dan kemerahan pada kulit.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Iklim tropis Indonesia memang membawa berkah berupa sinar matahari melimpah sepanjang tahun. Namun, di balik itu, risiko gangguan kulit seperti sunburn atau kulit terbakar akibat paparan sinar matahari berlebih tak bisa diabaikan.

Hal ini ditegaskan Spesialis kulit dan kelamin RSUD Taman Husada Bontang dr Anwar dalam sesi edukasi kesehatan bersama Akurasi.id belum lama ini. Kata dia, Sunburn merupakan kondisi kulit terbakar akibat paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari.

“Ini sangat umum terjadi di daerah tropis seperti Bontang,” jelas dr Anwar.

Ia menyebut bahwa meski sering dianggap sepele, sunburn bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik. Menurutnya, gejala awal sunburn umumnya berupa rasa perih, panas, dan kemerahan pada kulit.

“Pada tahap ringan, kulit terasa seperti terbakar dan kaku. Namun, bila kondisinya parah, bisa sampai menimbulkan lepuhan, luka, hingga kulit mengelupas,” paparnya.

Dia menegaskan, jika gejalanya ringan, langkah pertolongan pertama cukup dengan menjauhi paparan matahari, mengompres kulit dengan air dingin, atau mengoleskan pelembap.

“Kalau sudah melepuh atau timbul luka, jangan ditunda, langsung konsultasikan ke dokter,” imbaunya.

Sebagai rumah sakit rujukan utama di Kota Bontang, RSUD Taman Husada terus berupaya aktif memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan kulit melalui dokter-dokter spesialisnya, termasuk dalam hal pencegahan dan penanganan sunburn.

“RSUD Bontang berkomitmen bukan hanya menangani penyakit, tapi juga mencegahnya lewat edukasi. Masyarakat bisa datang ke poli kulit kami untuk konsultasi seputar keluhan ringan maupun tindakan lanjutan,” terang dr Anwar.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya pencegahan dengan menggunakan pelindung seperti tabir surya (sunscreen), pakaian tertutup, topi lebar, dan menghindari terik matahari langsung terutama pada pukul 10.00–16.00 WITA.

“Gunakan sunscreen minimal SPF 30, dan jangan lupa untuk mengulang pemakaian setiap dua jam, apalagi kalau berkeringat atau habis berenang,” sarannya.

RSUD Bontang mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan konsultasi kulit di rumah sakit secara berkala, terutama jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Dokter Anwar juga mengingatkan bahwa paparan sinar matahari berlebih secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko kanker kulit dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlindungan kulit bukan hanya masalah estetika, tapi kesehatan serius.

“Jangan tunggu parah baru bertindak. Kulit adalah pelindung tubuh yang pertama, dan merawatnya adalah tanggung jawab kita semua,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang/cha/uci)

Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *