Menghadapi transisi energi, Pemprov Kaltim bersiap memperkuat pendapatan daerah dari sektor non-tambang untuk menjaga stabilitas fiskal.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mulai mengalihkan fokus pembangunan ekonomi dari ketergantungan terhadap sektor pertambangan menuju sektor-sektor lain yang lebih berkelanjutan. Selama ini, Benua Etam masih sangat bergantung pada sektor ekstraktif sebagai pendorong utama perekonomian daerah.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Ismiati, menjelaskan bahwa ke depan, arah kebijakan fiskal daerah akan difokuskan untuk menggali potensi pendapatan asli daerah (PAD) di luar sektor tambang. Hal ini seiring dengan tren global yang mulai beralih dari energi fosil ke energi terbarukan.
“Kita juga berusaha mencari sumber pendapatan baru di luar sektor pertambangan,” ujar Ismiati saat ditemui awak media di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, beberapa waktu lalu.
Ia memaparkan, saat ini sebagian besar dana bagi hasil (DBH) yang diterima Pemprov Kaltim masih berasal dari sumber daya alam, khususnya royalti pertambangan. Dari total target transfer daerah sebesar Rp9,8 triliun, sekitar Rp8,1 triliun berasal dari sektor tersebut.
Namun ke depan, lanjutnya, pola ini kemungkinan besar akan mengalami perubahan. Terlebih, skema pendanaan nasional juga makin beragam dan mendorong daerah untuk lebih kreatif menggali potensi lokal.
Ismiati juga menyebutkan bahwa kapasitas fiskal Kaltim tergolong baik. Berdasarkan rilis pemerintah pusat, rata-rata porsi PAD Kaltim dalam lima tahun terakhir mencapai 53 persen dari total pendapatan daerah, termasuk transfer pusat.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa pendapatan transfer dari pemerintah pusat tidak bisa dikendalikan langsung oleh daerah karena bergantung pada pemenuhan persyaratan penyaluran dan mekanisme nasional.
Meski begitu, Ismiati optimistis Kaltim mampu memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan. “Kita tetap semangat menggenjot pendapatan daerah dari berbagai sektor potensial,” katanya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id