Dinkes Kaltim catat ribuan kasus gigitan hewan penular rabies, masyarakat diimbau waspada.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) hingga mencapai 2.596 kasus pada September 2024. Angka ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman rabies.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 2.515 korban telah diberikan vaksin anti rabies (VAR) sebagai tindakan pencegahan. Namun, satu kasus rabies positif ditemukan pada hewan di Samarinda.
“Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus GHPR tertinggi, diikuti oleh Samarinda dan Kutai Timur,” ungkap Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, di Samarinda, Rabu (16/10/2024).
“Kami terus berupaya menekan angka kasus rabies melalui vaksinasi massal dan edukasi masyarakat,” tambahnya.
Pentingnya Vaksinasi Rabies
Vaksinasi rabies merupakan langkah paling efektif untuk mencegah terjadinya penularan penyakit rabies dari hewan ke manusia. Masyarakat yang mengalami gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, atau kera, disarankan segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir, kemudian segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan vaksinasi.
“Rabies adalah penyakit yang fatal jika tidak segera ditangani. Vaksinasi rabies dapat menyelamatkan nyawa,” tegas dr. Jaya.
Upaya Pencegahan Rabies
Selain vaksinasi, beberapa upaya pencegahan rabies yang dapat dilakukan masyarakat antara lain:
Memastikan hewan peliharaan divaksin rabies: Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin sangat penting untuk mencegah penyebaran rabies.
Hindari kontak langsung dengan hewan liar: Terutama hewan yang terlihat sakit atau agresif.
Laporkan segera jika menemukan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies: Segera hubungi petugas kesehatan hewan terdekat untuk dilakukan tindakan yang diperlukan.
Penyebaran Rabies Center di Kaltim
Untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan vaksinasi rabies, pemerintah telah mendirikan sejumlah rabies center di berbagai wilayah Kaltim. Hingga saat ini, terdapat puluhan rabies center yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
“Kami terus berupaya memperluas jangkauan rabies center agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan layanan vaksinasi,” ujar dr. Jaya.

Pentingnya Edukasi Masyarakat
Edukasi masyarakat mengenai bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi menjadi kunci dalam upaya pencegahan penyakit ini. Dinkes Kaltim secara rutin melakukan sosialisasi dan kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang rabies.
“Kami berharap dengan adanya upaya bersama, kasus rabies di Kaltim dapat terus ditekan,” tutup dr. Jaya. (adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id