Dewan minta Pemkot Samarinda mengelola anggaran dengan lebih efisien. Mengingat ada pemotongan TKD ke daerah.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – DPRD mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda agar dapat mengelola anggaran dengan efektif dan efisien. Mengingat pemerintah daerah tengah menghadapi tantangan pemangkasan transfer ke daerah (TKD).
Wakil Ketua Bapemperda sekaligus Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Moh Yusrul Hana mengatakan, jika pendapatan asli daerah (PAD) diproyeksiksn naik sekitar Rp60,7 miliar. Anggaran inilah yang menjadi salah satu gerbong utama dalam APBD.
“Ini adalah kabar baik dari proses perubahan APBD tahun ini,” kata dia.
Dikatakannya, jika target PAD yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1,133 triliun kini meningkat menjadi Rp1,194 triliun. Adapun kenaikan ini merupakan hasil dari strategi intensifikasi dan ekstensifikasi, pendapatan daerah yang dijalankan pemerintah kota secara konsisten.
Sebagai informasi, Intensifikasi dan ekstensifikasi adalah dua strategi ekonomi untuk meningkatkan hasil produksi, seperti di bidang pertanian atau pendapatan negara, dengan intensifikasi fokus pada peningkatan produktivitas dari faktor produksi yang sudah ada dan ekstensifikasi pada penambahan jumlah faktor produksi baru.
Selain PAD, total pendapatan daerah juga meningkat dari Rp5,350 triliun menjadi Rp5,516 triliun atau bertambah sekitar Rp165,3 miliar. Meski ada pemotongan dana transfer dari pusat, kenaikan PAD diyakini mampu menutupi kekurangan tersebut sehingga kinerja anggaran tetap optimal.
Lebih lanjut, ia menyebut, jika pembahasan perubahan APBD 2025 telah disahkan pada akhir September lalu, setelah melalui pembahasan nota kesepakatan KUA-PPAS bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD.
Baca Juga
“Pengesahan harus tepat waktu karena Oktober anggaran sudah harus berjalan. Tidak boleh ada keterlambatan,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari
