Kenali Gejala Anxiety Disorder, Sang Perusak Kesehatan Otak

Suci Surya
888 Views
Ilustrasi anxiety. (ist)

Dokter Dewi menyebut tanda-tanda seseorang mengalami anxiety disorder mencakup jantung berdebar kencang, napas yang susah diatur, sulit tidur, badan gemetar, hingga keringat dingin.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Hampir semua orang pasti pernah merasa cemas. Tetapi, tidak semua orang mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Disebut disorder karena kondisi tersebut sudah sangat mengganggu dan tak terkendali.

Psikiater RSUD Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni, M.Sc., Sp.KJ mengungkap hal ini berkaitan dengan cara kerja otak yang terus-menerus bekerja karena rasa takut yang menyerang.

“Dari anxiety fungsi hidup bisa terganggu, misalnya malas kerja, susah tidur, susah pergi ke sekolah, tugas tidak dikerjakan, karena saking terlalu berpikir. Jadi kalau sudah mengganggu fungsi hidup bisa dikatakan seseorang terkena anxiety disorder,” jelasnya.

Ia menambahkan gangguan kecemasan bisa memicu masalah lain yakni panik attack dan berpotensi merusak fungsi otak jika tidak ditangani dengan baik. Gangguan cemas menimbulkan perasaan takut berlebih terhadap sesuatu belum tentu atau bahkan tidak akan terjadi.

Dokter Dewi menyebut tanda-tanda seseorang mengalami anxiety disorder mencakup jantung berdebar kencang, napas yang susah diatur, sulit tidur, badan gemetar, hingga keringat dingin.

“Beberapa pasien mengira mereka terkena serangan jantung karena degupan yang terlalu kencang, atau bahkan serangan panas di dada. Padahal setelah diperiksa ternyata mereka menderita anxiety disorder,” ungkapnya.

Dokter Dewi menjelaskan anxiety disorder atau gangguan kecemasan secara terus menerus bisa memengaruhi cara kerja otak. Kondisi ini dalam jangka panjang bisa menurunkan fungsi memori, konsentrasi, serta kemampuan berpikir jernih. Tak heran jika pengidapnya akan cenderung susah fokus dalam melakukan aktifitas.

“Kalau kondisi otak sudah overwork atau kebanyakan bekerja, ini berpotensi merusak kerusakan fungsi otak yang mengatur emosi dan memori,” tambahnya.

Tetapi meski merasakan gejala serupa, masyarakat diharapkan untuk tidak asal mendiagnosa penyakit. Tetap serahkan ke tenaga medis profesional, baik psikiater ataupun psikolog untuk menentukan masalah mental yang lebih akurat.

Dokter hanya menjelaskan tanda-tanda agar bisa menumbuhkan self-awareness terkait kesehatan mental. Kalau mulai merasakan ada gejala serupa, masyarakat umum, khususnya wilayah Bontang bisa segera konsultasi di klinik psikiatri RSUD Bontang. Layanan ini buka dari Senin-Jumat di jam kerja. Kabar baik juga, klinik ini menerima seluruh pasien dalam naungan BPJS Kesehatan.

“Kami selalu terbuka mendengar keluh kesah pasien. Jangan takut untuk dianggap lemah. Kalau ada indikasi gangguan mental segera datang ke klinik kami,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang/cha/uci)

Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *