Kepala BKPSDM PPU Ahmad Usman menyebut tenaga guru dan kesehatan mengalami kekurangan. Bahkan cadangan guru dan nakes saat ini tersisa sedikit.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Kekurangan guru dan tenaga kesehatan (nakes) telah menjadi masalah yang meresahkan di banyak daerah di Indonesia, termasuk di Penajam Paser Utara (PPU).
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah guru yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan di sekolah-sekolah. Sementara fasilitas kesehatan juga menghadapi kekurangan dokter, perawat, dan nakes lainnya.
Kepala BKPSDM PPU Ahmad Usman menyebut tenaga guru dan kesehatan mengalami kekurangan. Apalagi, sambungnya, cadangan guru dan nakes saat ini tersisa sedikit.
“Jadi yang paling banyak kekurangan ini dari guru dan kesehatan. Nah saat ini semakin sedikit cadangan kita, padahal di bawah 2 tahun,” sebut Ahmad Usman saat diwawancarai wartawan Akurasi.id, belum lama ini.
Justru yang paling banyak melamar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ini didominasi oleh tenaga teknis. Ahmad Usman mengungkapkan sebanyak 79 orang tenaga teknis telah direkrut dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, jumlah pelamar mencapai angka yang jauh lebih tinggi, mencapai 437 orang. Sayangnya, hanya 60 orang yang berhasil lolos passing grade.
“Dari 79 orang tenaga teknis yang melamar, hanya 60 orang yang lolos. 19 orang itu tergantung kemampuan dan kapasitasnya,” ujarnya.
Ahmad Usman mengakui bahwa situasi ini memerlukan kerjasama yang lebih luas antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait lainnya.
“Kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk mengatasi kekurangan ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, jumlah formasi pelamar PPPK yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dibidang kesehatan sebanyak 362. Namun yang melamar hanya 197 orang dan yang diterima hanya 151 orang. Sedangkan untuk guru, dari 173 pelamar yang diterima hanya 90 orang. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi