
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah terus melakukan perbikan dalam sistem Pendidikan. Salah satunya yang belum lama ini di lakukan yaitu, penerapan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Samarinda. Namun hingga saat ini sistem ini masih banyak menjadi keluhan para orang tua siswa.
Pasalnya, masih banyak orang tua siswa yang mengeluhkan sulitnya mencari sekolah untuk putra-putri mereka. Khususnya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah-wilayah blankspot sekolah.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti yang merespon perihal tersebut pun menjelaskan kalau upaya antisipasi sejatinya bisa dilakukan. Satu di antaranya yakni dengan memaksimalkan peranan para Ketua RT untuk mengoptimalkan pendidikan warganya.
“Semisal harus adanya data pada tahun sekian, ada berapa anak yang akan masuk ke SD, dan berapa siswa SD yang akan naik jenjang ke SMP, hingga seterusnya,” ungkap Puji.
Proses Pendataan Siswa Baru Lewat RT
Untuk melakukan proses pendataan, Pemkot Samarinda sejatinya bisa menggunakan instrument ditingkat RT. Yang mana tiap-tiap RT kata Puji, harus memiliki data berkaitan dengan jumlah warga mereka yang bakal menjadi calon peserta didik.
“Nanti datanya dilaporkan ke kelurahan, lalu ke kecamatan, dan terus sampai ke Dinas Pendidikan. Lalu dilihat, oh di daerah ini ada sekian siswa yang tahun ini akan masuk SMP. Nah kira-kira jumlah sekolah yang ada mencukupi atau tidak,” jelasnya lagi.
Jika dirasa ada kawasan atau daerah yang jumlah fasilitas pendidikannya tidak sebanding dengan calon peserta didik, maka Pemkot Samarinda bisa lebih cepat dalam mengambil Langkah penanganannya. (adv/dprdsamarinda/upk)
Penulis: Pewarta
Editor: Muhammad Raka