Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), jumlah investasi Kota Bontang tahun 2024 naik 12,97 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatat Rp2,399 Triliun.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Tahun 2024 menjadi tahun gemilang bagi investasi di Bontang. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang mencatat total realisasi investasi hingga Triwulan IV Tahun 2024 mencapai Rp2,7 Triliun. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar Rp2 Triliun atau meningkat 35,53 persen dibandingkan target awal.
Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), jumlah investasi tahun 2024 naik 12,97 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatat Rp2,399 Triliun. Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi motor utama pertumbuhan investasi di Bontang. Kehadiran Bontang City Mall turut berkontribusi terhadap kenaikan pertumbuhan nilai investasi dengan menarik investor di bidang perdagangan dan jasa.
Dari total investasi yang masuk, 94,86 persen berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan nilai Rp2,571 Triliun. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp139,27 miliar atau 5,14 persen dari total investasi.
Dari sebaran wilayah di Bontang, Kecamatan Bontang Utara menyerap investasi terbesar dengan total Rp2,3 Triliun (88,23 persen) berkat industri kimia dan farmasi. Selanjutnya disusul oleh Bontang Selatan yang mendapat investasi sebesar Rp317,81 miliar (11,72 persen), didominasi industri makanan dan minyak kelapa sawit. Sedangkan Bontang Barat mencatat investasi Rp1,36 miliar (0,05 persen) yang berasal dari sektor perdagangan dan permukiman.
Meski masih lebih kecil dibandingkan PMDN, kehadiran investor asing tetap menunjukkan bahwa Bontang memiliki daya tarik bagi pelaku usaha global. PMA di Bontang didominasi oleh sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi. Sektor tersebut menyumbang total investasi sebesar Rp6,48 Miliar atau 46,6 persen dari total PMA.
Selain industri kimia, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran juga turut menarik investor asing dengan nilai mencapai Rp782 juta atau 5,66 persen. Sementara itu, sektor hotel dan restoran memyumbang investasi terbesar Rp 647,6 juta atau 4,86 persen.
Tak hanya menambah nilai investasi, pertumbuhan ini juga membuka 512 lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia (TKI), dengan 475 tenaga kerja dari PMDN dan 37 tenaga kerja dari PMA. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Kota Bontang semakin dilirik investor sebagai tempat strategis untuk berinvestasi.
Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang Karel optimis bahwa tren positif ini akan terus berlanjut pada 2025. Ia berharap angka investasi dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Alhamdulillah peningkatan realisasi di tahun 2024 memang meningkat hingga 2,7 triliun. Tentunya kami berharap angka investasi bisa semakin berkembang di tahun 2025,” tutupnya. (adv/dpmptspbontang/cha/uci)
Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi