Launching KKBC Masuk Desa, BPJS Ketenagakerjaan Perluas Perlindungan Jaminan Kerja di PPU

Suci Surya
58 Views

BPJS Ketenagakerjaan menggelar kegiatan Launching KKBC Masuk Desa bertajuk talkshow dengan Bupati Penajam Paser Utara, 6 Juli 2023.

Kaltim.akurasi.id, PPU BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK melakukan peluncuran kampanye Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC) Masuk Desa. Berlokasi di Desa Bukit Raya, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (6/7/2023).

Kegiatan ini merupakan upaya bersama antara Pemerintah Daerah dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam memperluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan di Bumi Etam khususnya. Kegiatan KKBC Masuk Desa ini dihadiri Bupati PPU H Hamdam, Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Erfan Kurniawan, bersama para perangkat desa dan kecamatan Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku.

Kegiatan bertajuk talkshow ini merupakan strategi komunikasi BPJS Ketenagakerjaan untuk menjaga konsistensi dalam komunikasi. Sebagai upaya memberi pemahaman dan experience akan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja. Khususnya di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Erfan Kurniawan mengatakan launching KKBC Masuk Desa ini merupakan sebuah tagline baru BPJS Ketenagakerjaan. Di mana sosialisasi kepada masyarakat bahwasanya perlindungan ini harus dinikmati oleh seluruh pekerja di Indonesia. Tidak hanya yang berada di kota, tapi juga di desa, menyasar seluruh pekerja baik formal maupun informal. Upaya ini merupakan, gebrakan melalui sosialisasi masif di seluruh desa termasuk di Desa Bukit Raya, PPU ini.

“Kami sedang mengkampanyekan bagaimana masyarakat pekerja, semua sektor sampai ke desa bisa terlindungi BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga mereka bisa bekerja dengan keras tanpa merasa cemas,” ucap dia.

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Lindungi 70 Juta Pekerja pada 2026

Dia menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan saat ini menargetkan pada 2026 mampu melindungi 70 juta pekerja. BPJS Ketenagakerjaan memerlukan sebuah lompatan besar untuk mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 36 juta pekerja. Termasuk fokus menggarap sektor bukan penerima upah (BPU), di mana sebagian besar berada di ekosistem desa.

Sosialisasi tersebut dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau BPU yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Menurutnya, pekerjaan di pedesaan juga perlu perlindungan. Seperti petani sawit, ada juga perorangan, nelayan, resiko pekerjaan tentu ada. “Karena kalau mereka tidak terlindungi dan terjadi sesuatu bisa menciptakan kemiskinan baru. Ini selaras dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang Pengentasan Kemiskinan Ekstrem,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan pemerintah daerah dapat memberikan support yang luar biasa. Apalagi Kabupaten PPU ini sudah ditetapkan sebagai ibu kota negara (IKN). “Tentu sebagai IKN baru harus memastikan masyarakatnya sudah terlindungi dengan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Erfan menambahkan, pihaknya akan mengembangkan program ini ke seluruh desa di kabupaten PPU, bukan hanya di Desa Bukit Raya. Pihaknya berencana akan mengundang Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrencam). Lalu akan melaporkan ke bupati dalam waktu 3 bulan terkait jumlah perkembangan masyarakat yang telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan.

“Cuma hal ini perlu dilakukan secara bersama-sama sehingga sosialisasi dapat berjalan masif dan komprehensif. Kita memilih Kabupaten Penajam sebagai satu-satunya wilayah untuk kampanye KKBC Masuk Desa ini,” tuturnya.

Bupati PPU Hamdam Apresiasi Program BPJS Ketenagakerjaan

Di lokasi yang sama, Bupati PPU Hamdam mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah melakukan meluncurkan kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini pasti sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena menurut saya semestinya program BPJS ketenagakerjaan ini bisa terealisasi di masyarakat. Berikut manfaatnya serta kemudahannya barangkali pemerintah juga tidak perlu repot membayarkan iuran mereka,” ungkapnya.

Sebagai informasi bahwa Iuran BPJS Ketenagakerjaan mulai dari Rp36.800 per bulan seperti Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian. Bagi pekerja sektor informal memiliki manfaat yang jauh lebih besar. Selain memiliki manfaat yang lengkap, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan beragam pilihan kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang mudah dijangkau oleh para pekerja desa. Diantaranya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Kantor Cabang, Agen Perisai dan Perbankan, Kantor Pos, Pegadaian dan lain sebagainya.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat bisa merasakan dampak bermanfaat. Bagi yang beruntung tidak kena musibah, maka bisa beramal untuk membantu sesama yang kesulitan.

“Sebenarnya program ini sudah sempat masuk ke desa, tadi terungkap juga ada masyarakat kita yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak 2016 Cuma sosialisasinya kurang masif. Sehingga dengan kegiatan ini menjadi sebuah terobosan, akan memperluas jaringan penetrasi tentang manfaat BPJS Ketenagakerjaan,” bebernya.

Sementara itu, Yatiman Setiawan Kades Bukit Raya menyampaikan, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan kegiatan ini.

“Saat ini di desa kami memang banyak perubahan karena dengan adanya IKN ini banyak yang datang dan pergi. Kurang lebih penduduknya itu ada sekitar 3.200. Dengan kegiatan ini saya kira cukup luar biasa dan semoga semakin memperkenalkan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi masyarakat desa pada khususnya,” katanya. (adv/bpjsketenagakerjaan)

Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }