Monitoring Perizinan DPMPTSP Bontang: Lebih dari Sekadar Mendata, Merangkai Harapan dan Doa

Suci Surya
4 Views
Kegiatan monitoring perizinan tim DPMPTSP Bontang di lapangan. (ist)

DPMPTSP Bontang berupaya agar monitoring tidak hanya sekadar menegakkan aturan, tetapi juga memberikan pendampingan kepada masyarakat.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang kembali melakukan monitoring perizinan bangunan dan usaha di sejumlah titik di Kota Bontang, pada Selasa (24/6/2025). Agenda ini merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan seluruh pembangunan berjalan sesuai aturan dan menciptakan lingkungan usaha yang tertib serta kondusif bagi semua pihak.

Di balik aktivitas rutin monitoring perizinan berusaha dan bangunan yang dijalankan DPMPTSP Bontang, tersimpan banyak kisah perjuangan dan semangat dari para petugas lapangan. Hal ini diungkapkan oleh Maulina Noor, Pranata Humas DPMPTSP Bontang. Dia menekankan bahwa kegiatan monitoring bukan sekadar mencatat data. Tetapi juga merangkai cerita tentang kehidupan, kerja keras, dan harapan masyarakat.

Maulina Noor menuturkan bahwa di setiap langkah monitoring, tim sering kali menemui berbagai latar belakang pelaku usaha dan pemilik bangunan. Tidak sedikit yang harus berjuang keras demi menuntaskan persyaratan izin, di tengah berbagai keterbatasan yang mereka hadapi.

“Monitoring ini bukan hanya soal mendata siapa yang sudah punya izin atau belum. Di situ kami melihat perjuangan warga untuk terus berusaha, membangun usahanya demi keluarga, demi kehidupan yang lebih baik,” jelas Maulina.

Ia menambahkan, banyak masyarakat yang menyampaikan cerita inspiratif, mulai dari tantangan merintis usaha kecil, hingga harapan agar proses pembangunan mereka berjalan lancar. Semua cerita itu, menurut Maulina, menjadi motivasi tersendiri bagi tim monitoring untuk bekerja dengan lebih empati, adil, dan humanis.

“Karena sesungguhnya di balik setiap usaha, selalu ada mimpi yang sedang diperjuangkan,” imbuhnya.

DPMPTSP Bontang pun berupaya agar monitoring tidak hanya sekadar menegakkan aturan, tetapi juga memberikan pendampingan kepada masyarakat. Petugas di lapangan siap membantu menjelaskan prosedur dan mempermudah proses perizinan jika terdapat kendala. Dengan begitu, pengusaha kecil, pemilik toko, maupun masyarakat yang sedang mengurus izin bangunan bisa tetap merasa terbantu dan dihargai.

Maulina berharap melalui semangat monitoring yang humanis ini, kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik dapat terus meningkat. “Kami ingin semua warga Bontang merasakan bahwa pemerintah hadir bukan untuk mempersulit, melainkan mendukung mereka agar tumbuh bersama,” katanya.

Menurutnya, pembangunan Kota Bontang tidak akan berjalan maksimal tanpa sinergi dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Monitoring perizinan yang aktif juga menjadi salah satu cara untuk memastikan kualitas pembangunan berjalan sesuai standar dan berkelanjutan.

Selain itu, Maulina menegaskan pentingnya transparansi dan kecepatan dalam pelayanan perizinan, agar tidak muncul hambatan yang dapat menunda pembangunan di kemudian hari. Ia juga mengajak seluruh warga untuk tidak ragu berkonsultasi atau melapor jika mengalami kesulitan dalam pengurusan izin.

“Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin bertanya, berkonsultasi, atau meminta pendampingan. Tim kami selalu siap membantu,” ujarnya.

Kegiatan monitoring yang dilakukan DPMPTSP Bontang kali ini mencakup sejumlah titik strategis. Termasuk kawasan jalan protokol di Kecamatan Bontang Utara dan Bontang Barat, yang dinilai memiliki perkembangan usaha dan pembangunan cukup tinggi.

Dengan pendekatan monitoring yang lebih humanis, Maulina berharap masyarakat merasa termotivasi untuk terus mengurus izin secara tertib dan sah. Hal itu demi mendukung terciptanya Bontang yang tertib, aman, dan nyaman bagi seluruh warganya.

“Setiap proses perizinan yang kami awasi dan dampingi selalu kami selipkan doa, agar masyarakat Bontang diberi kemudahan dalam berusaha dan membangun,” tutup. (adv/dpmptspbontang/cha/uci)

Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *