Minimnya jumlah penyuluh perikanan di wilayah PPU, Dinas Perikanan PPU harus mencari cara alternatif untuk memberikan pendampingan kepada para pembudi daya ikan. Yakni dengan aktif memberikan pendampingan secara langsung kepada para petani tambak.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Meski memiliki potensi perikanan yang melimpah, namun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) masih terkendala dengan minimnya jumlah penyuluh di sektor perikanan.
Untuk mengatasi minimnya tenaga penyuluh tersebut, Dinas Perikanan PPU menggunakan metode simultan guna mengover seluruh wilayah yang ada di PPU. Hal itu disampaikan Musakkar, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya dan Lingkungan Dinas Perikanan Penajam Paser Utara (PPU).
“Selama ini yang kami lakukan simultan saja memberikan pendampingan di lapangan dan mengkombinasikan pekerjaan kita dengan tugasnya penyuluh,” ungkap Musakkar kepada wartawan Akurasi.id, belum lama ini.
Dengan minimnya jumlah penyuluh perikanan di wilayah PPU, mereka harus mencari cara alternatif untuk memberikan pendampingan kepada para pembudi daya ikan. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk aktif terlibat langsung di lapangan dan memberikan pendampingan secara langsung kepada para petani tambak.
“Kami memberikan pendampingan di lapangan dan mengkombinasikan pekerjaan dengan tugasnya penyuluh,” jelasnya.
Pendekatan ini tidak hanya membantu mengatasi kekurangan penyuluh, tetapi juga memungkinkan pihaknya untuk lebih dekat dengan para pelaku usaha perikanan di lapangan. Kehadiran Dinas Perikanan di lapangan telah membantu memperkuat hubungan dengan para pelaku usaha perikanan.
Kata dia, dengan berinteraksi langsung dan berkomunikasi dengan para pembudi daya ikan pihaknya dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi mereka. Sehingga pihaknya dapat memberikan solusi yang tepat.
“Bersama teman-teman pembudi daya juga kami harus aktif berkomunikasi,” terangnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi