P2LH-SDA Unmul menggelar pelatihan selama 2 hari yang diikuti 55 peserta. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam bidang lingkungan.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (P2LH-SDA) Universitas Mulawarman menggelar Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium (ISO/IEC 17025:2017) dan Training Pengambilan Sampling Lingkungan Air dan Udara, Selasa (17/9/2024).
Pelatihan ini melibatkan 55 peserta, yakni terdiri dari kepala laboratorium yang ada di Unmul sampai mahasiswa Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, dari 17-18 September 2024.
Dimana pada hari pertama training dilaksanakan secara teori di dalam ruangan. Sementara untuk hari kedua dilakukan pelatihan pengambilan sampling air dan udara di lapangan.
Ketua P2LH-SDA Unmul Dr Ir Samsul Rizal mengungkapkan tujuan dari pelatihan ini untuk melatih tenaga mahasiswa, tenaga akademik, dosen, kepala laboratorium juga dinas terkait. Meliputi perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di 10 kabupaten dan kota di Kaltim.
Selain itu, meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam bidang lingkungan maupun menjaga lingkungan yang lebih baik dalam bidang laboratorium.
“Paling enggak peserta bisa tahu cara pengambilan sampling lingkungan yang baik dan benar. Serta cara umum manajemen laboratorium yang baik dan benar sesuai dengan regulasi yang di tetapkan oleh pemerintah Indonesia,” ujarnya kepada wartawan Akurasi.id usai pembukaan acara pelatihan, di Gedung PPLH Unmul (17/9/2024).
Dirinya memaparkan untuk lokasi pengambilan sampling air dan udara pada 18 September nanti akan dilakukan di tiga titik. Yakni di Kantor PPLH, Folder depan Gedung Fakultas Teknik, dan Genset Rektorat.

Selain itu dalam waktu dekat PPLH Unmul akan kembali mengadakan pelatihan dasar penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Bekerjasama dengan pusat pendidikan dan pelatihan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
“Kebetulan juga tahun ini PPLH diminta sebagai host untuk penilaian indeks kualitas lingkungan ke regional Kalimantan. Untuk menilai kinerja lingkungan di semua kabupaten kota dan Provinsi Kalimantan, atau disebut sebagai ekoregion Kalimantan,” ucapnya.
Menurutnya, kedepannya mahasiswa pasti akan dilibatkan dalam pusat penelitian ini. Itu sesuai dengan standar dari KLHK, sebab PPLH merupakan salah satu mitra koordinasi KLHK. “Jadi persyaratannya harus ada mahasiswa S1, S2 hingga S3,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Rizal itu berharap PPLH dapat kembali dikenal banyak orang. Sehingga PPLH dapat menjadi pusat penelitian kedepannya, karena menjadi mitra strategis Badan Otorita IKN (BO-IKN) untuk menjaga lingkungan lebih baik.
Melihat, kata dia, selama ini training-training banyak dilakukan di luar pulau Kalimantan. Atau biasanya dilakukan oleh kampus-kampus besar di pulau Jawa.
“Saya berharap ini bisa kembali ke Kalimantan, karena kita juga mitra strategis otoritas, otomatis akan menjadi center of excellence dari lingkungan ke depannya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Widi Sunaryo mengungkapkan, kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Laboratorium yang tujuan akhirnya mendapatkan sertifikasi ISO. Sehingga PPLH dapat berperan lebih signifikan terhadap pembangunan di bidang lingkungan.
“Karena isu lingkungan, kerusakan lingkungan, pembangunan berdasarkan pada prinsip sustainability, grand city, dan sebagainya. Itu sekarang lagi marak dan dibutuhkan kehadiran PPLH Unmul,” jelas Widi
Menurutnya, Unmul dan LP2M sudah aktif dalam melakukan revitalisasi PPLH melalui kegiatan yang bersifat laboratorium. Sehingga ini menjadi tahap awal, dan kami sudah memiliki SDM yang sudah tersertifikasi. Sehingga PPLH sangat layak menjadi pusat dan layanan studi lingkungan.
Mulai dari layanan untuk AMDAL, maupun indikator yang lain. Terutama berkaitan dengan perkembangan signifikan dengan keberadaan IKN. Mencakup perubahan tata ruang, fungsi aliran dan perkembangan industri.
“Kita sangat layak menjadi pusat dan layanan studi lingkungan, baik itu untuk amdal maupun indikator lingkungan yang lain,” tegasnya.
Dirinya berharap, PPLH Unmul mempunyai kapasitas dan kompetensi SDM yang mumpuni. Tidak hanya itu karena PPLH juga akan memegang peranan yang sangat signifikan dalam kegiatan yang berkaitan dengan studi lingkungan.
“Jangan ragu untuk bekerjasama dengan Unmul dalam studi lingkungan terutama PPLH,” pungkasnya. (adv)
Penulis: Dhion
Editor: Suci Surya Dewi