Koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat disebut Hasbullah Helmi penting dalam penguatan investasi di Balikpapan. Dia menyarankan kepada perusahaan yang berencana berinvestasi untuk berkonsultasi dengan Pemerintah Balikpapan langsung untuk mendapatkan dukungan yang lebih intensif.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah harus lebih diperkuat. Pasalnya proses realisasi investasi harus membutuhkan koordinasi yang intensif.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan Hasbullah Helmi. Pernyataan dia beberkan sebab calon investor tak langsung menghubungi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, namun justru ke pemerintah pusat.
“Banyak calon investor yang mau berinvestasi di Kota Balikpapan. Namun tidak menghubungi Pemkot Balikpapan karena menganggap pusat lebih penting,” tuturnya di Balikpapan dikutip Akurasi.id, belum lama ini.
Dengan adanya kejadian seperti ini, maka DPMPTSP Balikpapan akan menggencarkan sosialisasi kepada calon investor. Termasuk untuk pengisian Online Single Submission (OSS) yang bisa berdampak pada pemilihan lokasi.
Baca Juga
Misalnya, ada sebuah perusahaan berencana untuk memulai pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di Balikpapan. Namun, perizinan mereka terhambat karena lokasi yang mereka pilih tidak termasuk dalam kawasan industri yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Kata dia, Biasanya, kawasan industri yang telah ditetapkan oleh pusat mendapatkan insentif khusus. Sehingga kesalahan dalam pemilihan lokasi dapat menjadi hambatan serius dalam proses perizinan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini hanya ada 300 hektar kawasan industri yang telah ditetapkan di Kota Balikpapan. Sedangkan jumlah total kawasan peruntukan industri di seluruh wilayah mencapai 3.500.
Baca Juga
Oleh karena itu, ia menyarankan kepada perusahaan yang berencana berinvestasi untuk mempertimbangkan kewenangan yang ada di pusat. Serta berkonsultasi dengan Pemerintah Balikpapan untuk mendapatkan dukungan yang lebih intensif. Dalam upaya membantu calon investor, Hasbullah mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendampingi beberapa perusahaan.
“Jika investasinya melebihi Rp1 triliun dan membantu mencari lokasi alternatif jika lokasi awal tidak memungkinkan,” pungkasnya. (adv/dpmptspkaltim/yed/uci)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Suci Surya Dewi