Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim akan menerapkan Kurikulum Double Track. Di mana, saat ini tim khusus tengah menggodok mekanise berkenaan dengan hal tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sejak memasuki masa pandemi Covid-19, sistem pendidikan juga bertransformasi menyesuaikan kondisi saat ini, yaitu menggunakan metode jarak jauh. Hingga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) merilis Kurikulum Merdeka.
Salah satu turunannya adalah sistem double track yang ditujukan untuk siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Sistem ini merupakan penggabungan cara belajar SMA dan SMK. Tujuannya untuk menunjang keterampilan para lulusan yang tidak mampu melanjutkan hingga ke perguruan tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Muhammad Kurniawan memastikan, sistem pembelajaran ini harus segera diterapkan di seluruh SMA di Kaltim. Sebab ia meyakini, sistem double track ini menjadi terobosan dalam penguatan kompetensi siswa, untuk menambah keterampilan dan potensi akademik siswa.
Lantaran masih baru, sehingga Kurniawan mengaku perlu melakukan sosialisasi masif ke seluruh sekolah yang ada di Kaltim. Ia menargetkan, pada Oktober mendatang, pihaknya sudah bisa merilis beberapa sekolah percontohan yang akan menjalankan sistem double track.
“Ini memang hal baru dan menimbulkan kebingungan. Sehingga kami akan terus melakukan sosialisasi. Kalau bisa dalam waktu dekat ini akan kami jadwalkan lagi,” jelasnya.
Disdikbud Kaltim Bentuk Tim Khusus Godok Kurikulum Double Track
Selebihnya, Kurniawan mengharapkan, rencana untuk merilis kurikulum double track bisa terlakasana sesuai dengan rencana. Nantinya, akan ada tim kerja yang Disdikbud Kaltim bentuk, terdiri dari tim teknis dan tim administrasi yang diturunkan untuk penerapan pembelajaran di seluruh sekolah yang ada di Kaltim.
“Tim ini nantinya akan mengatur mekanisme atau teknis Kurikulum Double Track. Sehingga, penerapan kurikulum di sekolah percontohan ini bisa segera terlaksana,” sebutnya
Saat ditanya mengenai sekolah percontohan, ia mengakui, dalam penentuan sekolah percontohan memang perlu pertimbangkan. Sebab tidak hanya Disdikbud Kaltim saja yang akan menunjuk, namun juga melibatkan dari instansi lainnya.
“Untuk rencana awal, kami memiliki sekolah 3T (terluar, terjauh, terdalam). Mereka yang akan kami sasar untuk peningkatan keterampilan dan kompetensi akademik,” pungkas Kurniawan. (*/adv/disdikbudkaltim/gzy)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari