PPU Gandeng Investor Korea: Suntik Rp300 Miliar untuk Pertanian Cerdas di Babulu

Devi Nila Sari
15 Views
Bupati PPU Mudyat Noor saat menandatangani MoU kerja sama bersama PT IGS. (Dok Humas Setkab PPU)

PPU menguatkan komitmen sebagai lumbung pangan utama Kaltim. Salah satu upaya yang dilakukan, dengan menjalin kerja sama pertanian dengan investor Korea.

Kaltim.akurasi.id, PenajamPemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Informasi Geo Sistem (IGS), perusahaan asal Korea Selatan. Kejra sama ini dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan sektor pertanian di Kecamatan Babulu. Dengan nilai investasi senilai Rp300 miliar

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Bupati PPU, Mudyat Noor, dan Vice President PT IGS, Jason Byun, di Jakarta, Rabu (11/6/2025)

Mudyat Noor menegaskan, bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal sekaligus wujud komitmen Pemkab PPU dalam memajukan sektor pertanian, mengingat wilayah ini dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama di Kalimantan Timur.

“Ini bukan hanya langkah strategis, tapi juga titik awal untuk mengubah wajah pertanian di PPU ke arah yang lebih modern dan produktif,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan, kerja sama ini memiliki potensi berkembang ke sektor lain, seperti pariwisata dan pengelolaan sumber daya air, khususnya di kawasan pedesaan. Ia menjelaska,n program ini merupakan bagian dari hibah Pemerintah Korea Selatan kepada Indonesia melalui Kementerian Pertanian.

“Selain Babulu, proyek ini juga rencananya akan dikembangkan di Desa Sidorejo, Kecamatan Penajam,” tambahnya.

Fokus Kerja Sama dengan Korea, dari Pelatihan hingga Pembuatan Smart Farming

Sementara itu, Plh Kepala Bappelitbang PPU, Ade Rianto Embongbulan menjelaskan, PT IGS merupakan BUMN Korea yang mendapat dukungan dana hibah untuk menjalankan proyek pertanian terpadu selama tiga tahun ke depan.

“Bupati sangat mendukung pengembangan ini, dan berharap agar programnya bisa meluas. Tidak hanya terbatas pada smart farming. Potensi lain seperti perikanan dan kampung nelayan modern juga diusulkan agar masuk dalam skema kerja sama. Proyek ini ditargetkan mulai berjalan hingga 2029,” terangnya.

Vice President PT IGS, Jason Byun, dalam kesempatan yang sama menjelaskan konsep proyek kerja sama yang mengacu pada dukungan Korea terhadap pembangunan sektor pertanian global.

Ia merinci empat fokus utama dalam dokumen konsep proyek, yaitu pembangunan infrastruktur pengairan, penguatan rantai nilai (value chain), pembukaan lahan pertanian cerdas (smart farming) tahap awal, dan pelatihan atau capacity building bagi petani serta dinas teknis terkait.

“Semoga kerja sama ini dapoat berjalan dengan baik,” tutupnya.

Turut hadir mendampingi Bupati PPU dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian PPU Andi Trasodihato, Kepala DPMPTSP Nurlaila, serta sejumlah pejabat lainnya. Rombongan disambut langsung oleh jajaran manajemen PT IGS di Jakarta. (Adv/Diskominfoppu/nah)

Penulis: Nelly Agustina
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *