Puji Astuti Sebut Pentingnya Parenting Dimulai dari Orang Tua Pilih Tayangan Positif

Devi Nila Sari
4 Views
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti saat diwawancarai Akurasi.id. (Dhion/Akurasi.id)

Sri Puji Astuti menilai parenting memiliki peran penting dalam tumbuh kembang karakter anak. Pemberian tayangan positif hingga memberikan contoh yang baik merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam prosesnya.

Kaltim.akurasi.id, SamarindaKetua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti sebut parenting memiliki peran penting dalam tumbuh kembang karakter anak. Hal ini dapat dilakukan untuk mencegah tantrum.

Terutama sebelum masuk pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dari keluarga merupakan kunci utama agar anak siap bersosialisasi dengan teman-teman maupun gurunya. Para orang tua harus mengajarkan kedisiplinan sejak dini kepada anak-anaknya.

“Sebenarnya, tinggal parentingnya seperti apa. Kan orang tua juga sudah di sosialisasikan, pokoknya anak-anak ini harus disiplin dan dalam pengawasan orang tua”, kata Puji.

Menurutnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk tumbuh kembang karakter anak. Anak usia dini sebisa mungkin dihindarkan dari aktifitas media sosial.

Terutama, anak usia 0 sampai 2 tahun. Kemudian, anak usia 2 tahun sampai usia pra sekolah, sebisa mungkin dihindarkan dari tayangan-tayangan yang kurang layak. Dalam hal ini, seperti game online, tiktok dan lain sebagainya.

“Usia 0 sampai 2 tahun kalau bisa jangan sampai lihat TV (Televisi) ya. Kan banyak dampak negatifnya. Terus usia 2 tahun sampai usia pra sekolah, itu jangan sampai melihat tayangan tayangan kayak game online, tiktok dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Puji: Orang Tua Harus Berikan Contoh yang Baik untuk Anak

Ia menjelaskan, bahwa karakter anak ditentukan oleh apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik untuk perkembangan karakter anak. Sebisa mungkin orang tua tidak mempertontonkan perilaku yang tidak baik. Karena anak-anak akan menyontoh apa yang dilakukan oleh orang dewasa.

“Orang tua juga harus memberi contoh yang baik. Jangan sibuk main hp, sibuk dengan tayangan tiktok dan lain sebagainya. Karena anak-anak bisa menyontoh,” jelasnya.

Berkenaan parenting pada anak, lanjut dia, pemerintah juga telah memberikan sosialisasi. Dengan mengumumkan pengurangan penggunaan smartphone atau gawai di sekolah, bahkan sampai melarang penggunaannya. Tinggal dari peran orang tua untuk menjauhkan anaknya dari smartphone.

“Regulasinya sudah ada, dari Kementrian PPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) sudah ada. Dari Kementrian Pendidikan juga sudah ada, bahkan pak wali kota sendiri sering imbau untuk mengurangi penggunaan HP di sekolah,” tutur Puji.

“Di sini memang peran orang tua ya. Pemerintah sudah melakukan apa yang harus dilakukan,” tambahnya.

Ia pun berharap, orang tua terkhusus ibu sadar akan perannya terhadap pendidikan di keluarga. Karena, kebanyakan aktifitas yang dilakukan anak adalah dengan keluarganya.

“Sebentar lagi 2 Mei ada Hari pendidikan Nasional. Saya kira kita harus kembali ke fitrahnya. Pendidikan di keluarga itu paling utama terutama oleh seorang ibu,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda)

Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *