Remaja Dominasi Pasien Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang, Keluhan Utama: Kecemasan

Suci Surya
923 Views

Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang memberi pelayanan untuk semua kalangan, termasuk remaja dengan pendekatan yang ramah.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Rupanya, pasien yang datang ke Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada Bontang didominasi oleh kelompok remaja. Hal ini diungkapkan Dokter Spesialis Jiwa RSUD Taman Husada Bontang dr. Dewi Maharni, M.Sc., Sp.KJ dalam wawancara eksklusif bersama Akurasi.id.

Dokter Dewi menjelaskan remaja Bontang cukup masif memanfaatkan layanan kesehatan mental khususnya untuk mengatasi gangguan kecemasan.

“Akhir-akhir ini memang jadi klinik andalan remaja yang konsultasi kesehatan mental khususnya dengan keluhan gangguan kecemasan,” jelasnya.

Permasalahan utama yang banyak dialami para remaja saat ini yaitu kecemasan. Menurut Dokter Dewi, remaja kini dihadapkan pada banyak tekanan, baik dari akademik, pergaulan, hubungan sosial, hingga beban dari media sosial. Hal-hal yang bagi orang dewasa mungkin dianggap sepele, seperti putus cinta atau stres karena tugas akhir seperti skripsi, bisa sangat membebani bagi kalangan muda.

“Bisa jadi masalah seperti putus cinta, konflik pertemanan, atau tekanan belajar itu bisa berdampak besar bagi remaja. Tapi sayangnya, mereka malu untuk berkonsultasi karena menganggap masalahnya tidak cukup serius untuk ditangani oleh psikiater,” jelasnya.

Situasi ini membuat banyak remaja memilih untuk memendam perasaannya sendiri, yang pada akhirnya justru memperparah kondisi mental mereka. Dokter Dewi menekankan bahwa setiap individu berhak mendapatkan dukungan psikologis, terlepas dari besar kecilnya masalah yang dihadapi.

“Enggak ada istilah sepele dalam dunia kesehatan mental. Kalau itu mengganggu pikiran, tidur, nafsu makan, atau bahkan fungsi sosial sehari-hari, maka itu sudah cukup jadi alasan untuk mencari bantuan,” tegas dr. Dewi.

Dalam menghadapi kendala stigma dan rasa malu yang masih tinggi di kalangan remaja, dr. Dewi menyarankan pendekatan persuasif dari teman sebaya. Menurutnya, edukasi bisa dilakukan dari remaja kepada remaja lainnya, dengan menyampaikan pengalaman positif setelah berkonsultasi, sehingga membuka ruang diskusi yang lebih nyaman. Misalnya, satu orang remaja sudah datang berkonsultasi, lalu dia bisa mengajak temannya yang lain dengan cara yang tidak menghakimi.

Selain itu, ia juga mendorong media dan lingkungan sekolah untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi seputar kesehatan mental. Menurutnya, penting ada kampanye yang menekankan bahwa mengunjungi psikiater bukan berarti seseorang lemah, tetapi justru menunjukkan keberanian untuk peduli pada diri sendiri.

Klinik Psikiatri RSUD Taman Husada terus membuka akses seluas-luasnya untuk semua kalangan, terutama remaja, dengan pendekatan yang ramah pasien. Diharapkan, dengan semakin banyak edukasi dan contoh positif, para remaja di Bontang akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.

“Remaja perlu tahu bahwa merasa tidak baik-baik saja itu wajar, dan mencari bantuan itu bukan tanda kelemahan, tapi langkah pertama untuk pulih,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang/cha/uci)

Penulis: Siti Rosidah More
Editor: Suci Surya Dewi

 

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }