Risiko Bencana di Kaltim Menurun, Tapi Lima Kabupaten Masih Rawan

Fajri
By
718 Views
Foto: Situasi Rakorda Penanggulangan Bencana 2025 di Balikpapan. (Dok. BPBD Kaltim)

Meskipun Indeks Risiko Bencana (IRB) Kalimantan Timur terus menurun sejak 2022, BPBD Kaltim tetap siaga. Lima kabupaten masih tergolong rawan bencana, sehingga penguatan strategi pengurangan risiko tetap jadi prioritas.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur mencatat adanya penurunan tren Indeks Risiko Bencana (IRB) di wilayahnya dalam tiga tahun terakhir.

Penurunan terjadi sejak tahun 2022 dengan skor IRB sebesar 151,49 poin, turun menjadi 146,47 pada 2023, dan kembali menurun menjadi 136,11 poin pada 2024.

Meski demikian, Sekretaris BPBD Kaltim, Yasir, menyebut bahwa secara keseluruhan, IRB Kaltim masih berada dalam kategori risiko sedang.

“Tantangan kita ke depan adalah bagaimana menurunkannya secara bertahap dan terukur hingga masuk ke kategori risiko rendah,” ujarnya saat menghadiri Rakorda Penanggulangan Bencana Tahun 2025 di Balikpapan, Selasa (22/7/2025).

BPBD mencatat ada lima kabupaten yang masih berada dalam kategori risiko tertinggi, yaitu Paser, Kutai Barat, Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.

Karena itu, BPBD menekankan pentingnya pembangunan yang berbasis pada pengurangan risiko bencana. Pendekatan ini sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045, serta mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Pihaknya ingin memastikan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur tetap terkendali agar dapat meminimalkan potensi kerugian Produk Domestik Bruto (PDB), serta mempercepat pemulihan apabila bencana terjadi.

Rakorda Penanggulangan Bencana 2025 pun menjadi momen strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana di Kaltim.

Tahun ini, Rakorda mengusung tema “Afiliasi Ketahanan Daerah Penanggulangan Bencana dalam Rencana Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur Menuju Generasi Emas”.

“Tema ini menjadi semangat bersama sekaligus arah dalam menyatukan visi penanggulangan bencana dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah,” jelas Yasir. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *