Untuk mengikuti ANBK, sembilan siswa SDN 016 Bontang Selatan berangkat ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) untuk melaksanakan asesmen.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – SDN 016 Bontang Selatan yang berlokasi di Pulau Tihi-tihi mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) gelombang kedua. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yakni 30-31 Agustus 2024.
Untuk mengikuti ANBK, sembilan siswa SDN 016 Bontang Selatan berangkat ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) untuk melaksanakan asesmen.
Kepala SDN 016 Bontang Selatan, Tri Ayu Ningsih Puji Astuti, menjelaskan, ANBK merupakan upaya penting untuk mengukur kemampuan dasar para siswa dalam hal literasi, numerasi, serta karakter.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi momen penting untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa yang berada di kawasan pesisir selatan Bontang.
“ANBK diharapkan dapat mendorong kemampuan anak-anak, sehingga dapat mencapai nilai yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya kepada media ini, Rabu (30/10/2024).
ANBK sendiri merupakan program penilaian yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). Program ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu pendidikan di setiap sekolah di Indonesia.
Melalui asesmen itu, kemampuan literasi, numerasi, serta karakter siswa dapat diukur, sehingga para pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Disdikbud Bontang Berkomitmen Beri Kesetaraan Pendidikan
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparudin, yang mewakili Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono, turut mendukung pelaksanaan ANBK di SD Negeri 016 Bontang.
Saparuddin menyampaikan, ANBK merupakan salah satu indikator penting bagi sekolah dalam melihat sejauh mana proses pembelajaran di sekolah tersebut mampu memenuhi standar nasional.
“Kami sangat mengapresiasi upaya dari pihak sekolah untuk tetap berkomitmen menyelenggarakan ANBK,” ujarnya.
Lebih lanjut, Saparudin menekankan pentingnya dukungan seluruh pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
“Melalui ANBK, kami dapat melihat data yang akurat mengenai capaian siswa, terutama di wilayah terpencil. Ini penting agar kami dapat melakukan evaluasi serta perbaikan yang tepat dalam aspek pengajaran dan fasilitas pendukung pendidikan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Disdikbud Bontang akan terus berusaha memberikan fasilitas yang memadai. Khususnya untuk mendukung proses asesmen seperti ANBK di daerah-daerah yang aksesnya masih terbatas.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan pendidikan di Bontang, termasuk di wilayah pesisir, agar setara dengan wilayah perkotaan,” tutup Saparudin.
Dengan pelaksanaan ANBK ini, diharapkan para siswa di Pulau Tihi-tihi dapat meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi mereka, sehingga mampu bersaing dengan siswa di wilayah perkotaan.
Kegiatan tersebut menjadi langkah penting untuk memajukan pendidikan di daerah pesisir dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan kesempatan belajar yang merata bagi semua anak. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Pewarta: Rae
Editor: Suci Surya Dewi
