DPRD Kaltim soroti serapan anggaran Disperindagkop UKM yang masih berada di bawah 60 persen. Minta instansi terkait tingkatkan kinerja agar tak berujung SiLPA.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Jelang akhir tahun, DPRD Kaltim menyoroti sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang serapan anggarannya masih rendah. Salah satunya, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono mengatakan, serapan anggaran instansi yang membidangi sektor industri dan pangan ini masih rendah. Mendekati Desember 2023, serapan Disperindagkop UKM Kaltim masih di bawah 60 persen.
Pihaknya khawatir disperindagkop UKM tidak mampu melakukan penyerapan secara maksimal. Serta, menyebabkan sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA).
“Ini jadi perhatian yang serius. Jumlah penyerapannya masih jauh dari angka yang diinginkan dalam waktu yang ditentukan, progresnya terbilang tidak cepat,” ucap Sapto.
Politisi Golkar ini pun meminta agar Disperindagkp UKM Kaltim segera menangani hal ini. Untuk memastikan alokasi anggaran dapat digunakan secara efektif, dalam mendukung perkembangan ekonomi daerah.
Selain itu, lanjut dia, pemanggilan untuk instansi terkait bakal dilakukan segera. Untuk meminta keterangan lebih lanjut terkait kendala yang menyebabkan penyerapan anggaran masih di bawah 60 persen.
Ia berharap, hal ini menjadi atensi bersama. Sebab, beberapa kali dewan melakukan pemanggilan terhadap instansi yang serapannya rendah, kepa dinas dan kepala bidangnya tidak turut hadir. Sehingga, harus dilakukan pertemuan kembali untuk membahas kendala penyerapan anggaran.
Sementara, waktu kerja efektif hanya tersisa sekira satu bulan. Oleh karena itu, ia berharap, kali ini kepala dinas bersama kepala bidang dapat menghadiri undangan DPRD Kaltim.
“Semoga segera ada pemecahan masalah yang tepat. Sehingga, penyerapan anggaran Disperindagkop UKM di bulan November ini dapat meningkat,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim/ghi)
Penulis: Ghiyats Azatil Ismah
Editor: Devi Nila Sari
