Lilyn menyebutkan SMPN 9 Bontang sudah berkoordinasi dan akan berkolaborasi dengan Kelurahan Guntung dan Disdikbud untuk menyiapkan pengawas di asrama.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Program Community Boarding menjadi solusi baru yang diinisiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang untuk menjawab tantangan pendidikan anak-anak dari wilayah pesisir.
Kepala SMPN 9 Bontang, Lilyn Indriyawati, menyambut baik rencana tersebut, meski menekankan pentingnya kesiapan sarana dan prasarana sebelum implementasi dilakukan. Tidak hanya fasilitas fisik, namun juga pembimbing yang akan bertanggung jawab penuh terhadap anak-anak selama mereka ikut boarding.
“Program ini sangat bagus, terutama untuk anak-anak dari wilayah pesisir seperti Gusung. Namun, kami perlu memastikan sarana dan prasarana yang memadai,” kata Lilyn, saat ditemui Akurasi.id belum lama ini.
Ia mengungkapkan, pun salah satu yang menjadi tantangan selain sarana dan prasarana (sarpras) yakni meyakinkan orang tua di wilayah pesisir, yang sebagian besar masih keberatan anak-anaknya tinggal jauh dari rumah.
Banyak anak di wilayah tersebut turut membantu pekerjaan keluarga, seperti mencari ikan, sehingga orang tua khawatir kehilangan kontribusi anak-anak mereka.
“Edukasi kepada orang tua menjadi sangat penting. Kami harus menjelaskan kalau program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka, sekaligus memastikan mereka tetap berada dalam pengawasan yang ketat,” lanjutnya.
Lilyn juga menyebutkan, pihak sekolah sudah berkoordinasi dan akan berkolaborasi dengan Kelurahan Guntung dan Disdikbud untuk menyiapkan pengawas di asrama. Beberapa guru di SMPN 9 Bontang bahkan telah menyatakan kesediaannya menjadi pembimbing, jika program ini terealisasi.
“Kami mendukung penuh program ini. Bahkan, salah satu guru kami sudah bersedia menjadi pembimbing bersama keluarganya. Namun, sekali lagi, semua ini memerlukan dukungan sarana yang matang agar berjalan optimal,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menjelaskan, program Community Boarding dirancang untuk menampung siswa-siswi dari wilayah pesisir, yang selama ini menghadapi kendala transportasi dan cuaca buruk.
“Program ini memungkinkan anak-anak dari pesisir mendapatkan pendidikan yang lebih intensif dan terfokus. Kami akan memastikan pengawasan ketat dan fasilitas yang mendukung mereka selama berada di asrama,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah pernah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk kelurahan, untuk mendukung keberhasilan program ini. Disdikbud mengupayakan agar program ini tidak hanya mempermudah akses pendidikan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak maupun orang tua mereka.
“Dengan program ini, diharapkan anak-anak pesisir tidak hanya terbebas dari risiko putus sekolah, tetapi juga memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang berkualitas,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/rae/uci)
Penulis: Rae
Editor: Suci Surya Dewi